Ajax dilarang mengenakan desain asli dari jersey yang terinspirasi Bob Marley oleh UEFA, karena dianggap memiliki gambar yang melanggar peraturan badan pemerintahan sepakbola Eropa tersebut.
Jersey anyar musim 2021/22 tersebut terinspirasi dari gita puja fans Three Little Birds yang didendangkan Bob Marley, dan untuk pertama kalinya dipakai Ajax saat mengalahkan PEC Zwolle 2-0 di Eredivisie, Sabtu (11/9).
Namun desain seragam tersebut telah diganti dari rancangan awal gara-gara melanggar sebuah peraturan unik dari UEFA
Ajax mengenakan seragam ketiga mereka yang didominasi warna hitam, dengan potongan garis merah, kuning, dan hijau, saat melawan PEC karena jersey tandang mereka yang berwarna biru masih terlalu serupa dengan jersey kandang lawannya.
Desain asli jersey tersebut dilengkapi dengan simbol tiga burung yang dijahit di dekat tengkuk - masing-masing berwarna merah, kuning, dan hijau - sebagai bentuk penghormatan lagu Bob Marley. Fans yang jeli langsung sadar bahwa burung tersebut tak lagi bersarang di seragam para pemain.
Lewat Ajax Life, pihak klub menyatakan alasannya: "Asosiasi Sepakbola Eropa [UEFA] menilainya sebagai ekspresi yang berbeda dari logo klub, logo sponsor seragam, atau sponsor lengan. Ekspresi selain itu tidak diperkenankan."
Apa hubungan Ajax dengan Bob Marley?
Seragam itu, yang dirilis Agustus kemarin dan akan banyak dikenakan di laga Eropa musim ini, dengan Ajax berada di Liga Champions, terinspirasi dari hubungan para suporter dengan lagu reggae klasik Three Little Birds sejak Agustus 2008.
Seusai bertandang dalam laga persahabatan kontra Cardiff City, fans diminta untuk tetap di stadion pasca pertandingan. Three Little Birds menjadi salah satu lagu yang diputar. Fans Ajax yang terpukau segera mengadopsi lagu itu sebagai gita puja yang kini dinyanyikan setiap laga.
Hubungan fans dengan lagu tersebut direstui oleh klub dengan desain jersey ketiga mereka musim ini, bahkan disambut dengan baik oleh keluarga Bob Marley.
Putrinya, Cedella Marley, berkata: "Saya sangat tersentuh fans Ajax mengadopsi Three Little Birds sebagai gita puja mereka. Kisah seperti ini menghangatkan hati saya dan menunjukkan betapa berpengaruhnya lagu seperti Three Little Birds. Sepakbola adalah segalanya bagi ayah saya dan meminjam kata-katanya, 'sepakbola adalah kebebasan.'"


