Perebutan gelar juara MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 yang tersaji di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, sejak Rabu (5/2) hingga Minggu (9/2) berlangsung kompetitif dan menegangkan. Di partai final Kelompok Usia (KU) 12, Tim SDUT Bumi Kartini Jepara akhirnya berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Tim SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-2. Sementara di KU 10, Tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain sukses jadi kampiun usai mengalahkan SDIT Al Islam Kudus lewat adu penalti dengan skor 3-2.
Bagi tim asuhan pelatih Noor Hadi, ini merupakan gelar keempat yang diraih di KU-12. Sepanjang seri di tahun lalu, Rara Zenita Fatin dan kawan-kawan sudah memboyong tiga piala berturut-turut.
“Seneng dan bangga banget bisa menang lagi. Kerjasama tim sudah bagus tapi harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak. Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya,” ucap Rara yang juga mendapat gelar Top Scorer dengan mengemas total 29 gol.
Sementara di partai KU-10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain menang dramatis lewat adu penalti 3-2 melawan SDIT Al Islam Kudus. Tim yang dipimpin oleh Keisha Athira Imawan itu mampu menunjukkan permainan yang apik. Namun kokohnya pertahanan kedua tim, membuat mereka harus berbagi skor kacamata hingga babak akhir.
Kemenangan ini jadi kebanggaan Keisha dan kawan-kawan setelah pada Seri 3 2024 lalu hanya menjadi runner-up. “Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang,” ucap siswi kelas 4 itu.
Wakil Ketua Pelaksana Welly Arisanto mengungkapkan animo peserta edisi kali ini sangat menarik. Pasalnya Kudus sebagai sasaran inkubasi pengembangan ekosistem sepak bola putri usia dini menunjukkan potensi yang meningkat. Hal ini juga didukung dengan proses regenerasi pemain dan keseriusan sekolah untuk mengembangkan olahraga sepak bola putri.
“MilkLife Soccer Challenge Kudus kali ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 ada tiga kali penyelenggaraan, dan saat ini membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi,” ucap Welly.
Ajang ini diikuti 1.547 siswi di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim, yang terdiri dari 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Tak hanya datang dari Kudus, para peserta berasal dari berbagai daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.
MilkLife Soccer ChallengeSelain itu, untuk memastikan proses regenerasi pesepakbola putri terus bermunculan dari kelompok usia yang lebih dini, maka diselenggarakan pula Festival SenengSoccer secara bersamaan dengan seri di Kudus kali ini. Berbeda dengan format turnamen di KU-10 dan KU-12, Festival SenengSoccer dikhususkan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU-8), dengan tujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola.
“Melalui Festival SenengSoccer kami berharap para putri usia 8 tahun ke bawah bisa merasakan dulu asyiknya bermain bola. Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh. Dengan melihat tim KU 12 bertanding sepak bola di lapangan yang sama, juga akan memotivasi adik-adik untuk bisa menjadi pemain sepak bola mewakili sekolah,” ucap Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
Senada, Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan Festival SenengSoccer merupakan tahap awal pengenalan sepakbola, berupa latihan fisik dan teknik dasar yang dikemas secara menyenangkan. Para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola. Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan.
“Festival SenengSoccer merupakan stimulus agar para putri KU 8 mengenal sepak bola. Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari teknik, kecepatan, dan endurance yang terpadu. Ini merupakan kebiasan-kebiasaan baik dalam melatih sepak bola putri dari level paling dasar. Hal terpenting adalah mengenalkan sepak bola, bagaimana cara bermainnya sehingga adik-adik ini bisa bersenang-senang,” ucap Timo.
Daftar Pemenang MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025
Kategori Usia 10
Juara : SD Muhammadiyah Birrul Walidain
Runner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : MI NU Pendidikan Islam dan MI NU Baitul Mukminin
Top Scorer : Syahnaz Noraini - SD 3 Mijen (24 gol)
Best Player : Alluna Gendhis Larasati - SDIT Al Islam Kudus
Best Goalkeeper : Aqilla Anindita Khairinniswa - SD Muhammadiyah Birrul Walidain
Fairplay Team : MI NU Pendidikan Islam
Kategori Usia 12
Juara : SDUT Bumi Kartini Jepara
Runner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : SDN Gedangan Rembang dan SD NU Nawa Kartika
Top Scorer : Alesha Farzana Aznii Putri Aji - SDIT Al Islam Kudus (29 gol)
Rara Zenita Fatin - SDUT Bumi Kartini Jepara (29 gol)
Best Player : Naura Hasna El Tsaqif - SDUT Bumi Kartini Jepara
Best Goalkeeper : Amira Sailin Nikhla - SD Nawa Kartika
Fairplay Team : SDN Gedangan Rembang
