Petugas keamanan AFC, Nugroho Setiawan, mengungkapkan bahwa seharusnya badan independen yang melakukan investigasi terkiat Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam WIB.
Derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan berakhir dengan tragedi. Lebih dari 100 korban meninggal dunia dan banyak yang luka-luka.
PSSI dan PT LIB juga telah memutuskan untuk menunda gelaran Liga 1 dan Liga 2 musim ini selama satu pekan.
Menurut Setiawan, satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi lisensi Security Officer dari FIFA dan tergabung dalam TGIPF, pemerintah dan stakeholder harus belajar dari Tragedi Heysel atau Hillsborough di masa lalu agar ke depannya kejadian semacam itu tidak berulang lagi.
"Tentu saja badan independen ya. Bisa saja minta bantuan dari induk organisasi kita, kan ada AFC dan FIFA yang punya komite disiplin dan bisa juga membuat komite darurat karena ini fatality," ucap Setiawan dilansir dari ABC News.
"Bagi saya satu orang [tewas] saja sudah luar biasa apalagi ini sampai 100 orang lebih. Jadi harus badan yang lebih tinggi atau independen."
Ia menambahkan soal penghentian liga Indonesia untuk sementara waktu, mengatakan: "Sebenarnya penghentian pertandingan ini mungkin dilakukan yang pertama untuk melakukan penyelidikan. Apa penyebabnya dan bagaimana rekomendasinya."
"Yang kedua, waktu penghentian ini seharusnya digunakan oleh semua pihak duduk bersama untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan."
"Satu contoh, tragedi di Heysel atau Hillsborough di Inggris. Perdana Menteri Margareth Thatcher waktu itu menghentikan sepakbolah di Inggris selama 5 tahun."
"Selama itu pemerintah dan semua stakeholder duduk bersama-sama menyusun sebuah undang-undang tentang supporter, bagaimana kenyamanan dan keselamatannya dipatuhi semua pihak."
"Bagi saya penghentian ini bisa saja, tapi harus diisi dengan hal-hal yang bermakna."


