Antonio Conte kembali ke Liga Primer Inggris dan sudah memulai rencana revolusinya untuk skuad Tottenham Hotspur.
Meski pelatih asal Italia itu punya reputasi bagus dalam hal mengembangkan kualitas pemain, seperti Romelu Lukaku, dan memanfaatkan bakat yang dimilikinya - lihat kampanye Italia di Euro 2016 - ia juga sangat menuntut dalam hal target transfer.
Ingat, Conte adalah sosok yang terkenal dengan ucapannya meremehkan ambisi Juventus menjuarai Liga Champions pada 2014 lalu dengan secara terbuka memperingatkan klubnya waktu itu, "Anda tidak bisa makan di restoran seharga €100 hanya dengan €10 di saku Anda."
Conte sangat yakin bahwa klub harus mengeluarkan uang untuk memenangkan hadiah terbesar dalam permainan sepakbola saat ini.
Tentu saja, masih harus dilihat berapa banyak uang yang disiapkan oleh pemilik Spurs, Daniel Levy guna diberikan kepada Conte dan direktur olahraga Fabio Paratici demi keperluan belanja pemain dalam dua jendela transfer berikutnya, namun jelas bahwa skuad yang ada saat ini masih perluh dibenahi.
Ini juga akan menjadi kejutan besar jika ada janji yang tidak dipenuhi selama negosiasi antara Tottenham dan Conte tentang menggantikan Nuno Espirito Santo sebagai manajer.
Jadi, jika Levy siap mengeluarkan banyak uang, siapa saja pemain yang akan diincar oleh Conte dan Paratici?
Di bawah ini, GOAL menelusuri beberapa target transfer yang berpotensi diburu oleh Tottenham...
Dusan Vlahovic
Kita sudah tahu bahwa kemungkinan besar Tottenham akan menjadikan Serie A sebagai kolam perburuan pemain untuk memperkuat skuad mereka.
Conte dan Paratici jelas tahu pasar Italia luar dalam dan, saat ini, striker Fiorentina Dusan Vlahovic adalah salah satu pemain yang paling didambakan oleh banyak klub di planet ini.
Memang, Spurs telah lama dikaitkan dengan pemain yang telah mencetak lebih banyak gol Serie A (25) daripada siapa pun sepanjang 2021.
Perlu juga dicatat bahwa hanya Robert Lewandowski (37) dan Erling Haaland (26) yang mencetak lebih banyak gol liga tahun ini. Terlebih lagi, rasio menit ke gol di liga pada 2021 (125,92) milik Vlahovic lebih baik daripada Cristiano Ronaldo (126.48).
Tentu saja, jelas Spurs akan menghadapi persaingan ketat untuk mendapatkan jasa pemain internasional Serbia itu, dengan Juventus juga sudah lama mengagumi pemain berusia 21 tahun tersebut.
Ada juga fakta bahwa Fiorentina tidak akan rela membiarkan pemain bintang mereka pergi dengan harga murah.
Seperti yang diungkapkan oleh Romeo Agresti dari GOAL minggu lalu, Viola menginginkan setidaknya €80 juta untuk sang No.9, dan meyakini ada setiap peluang bagi klub kaya dari Liga Primer untuk memenuhi tuntutan banderol mereka, terutama jika perang penawaran pecah pada bulan Januari.
Pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano telah menyatakan bahwa ia ingin mempertahankan Vlahovic untuk sisa musim ini, namun sang penyerang jangkung dan bertalenta secara teknis telah menyatakan tidak berniat memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 2023.
Viola lantas terbuka untuk menjualnya, namun pemain dan agennya akan menjadi kunci dalam pergerakan transfernya.
GOAL memahami bahwa Arsenal tidak akan terlibat dalam perburuan, namun kedatangan Conte tidak diragukan lagi akan membuat langkah pindah ke Tottenham menjadi pilihan yang sangat menarik bagi Vlahovic pada musim panas nanti.
Bagaimana pun, juru latih asal Italia itu telah membuktikan dengan Lukaku di Inter Milan, bahwa ia bisa meningkatkan level seorang striker ke tempat yang lebih tinggi, jadi ia bisa membuat keajaiban dengan talenta yang masih mentah dengan potensi sebanyak Vlahovic.
Franck Kessie
Franck Kessie telah lama dikaitkan dengan kepindahan ke Inggris. Ia bahkan sempat bersiap gabung Sunderland pada 2016, namun transfernya kandas karena tak mampunya pemain Pantai Gading itu mendapatkan izin kerja.
Itu bukan hal yang buruk, tentu saja, mengingat Kessie dan Sunderland telah pergi ke arah yang sangat berbeda sejak itu.
Setelah masa pinjaman yang sangat penting di Cesena, di mana ia bertransformasi dari bek tengah menjadi gelandang, Kessie menggebrak Serie A bersama Atalanta, membuatnya dboyong oleh AC Milan pada 2017.
Masalah bagi Milan adalah, bahwa kontrak Kessie akan habis pada akhir musim ini dan tidak ada perkembangan signifikan dalam negosiasi perpanjangan.
"Ia adalah pemain top dan pasar mengajarkan kita bahwa semakin banyak pemain hebat memilih untuk mencapai akhir kontrak mereka untuk mendapatkan gaji yang jauh lebih besar di tempat lain," kata mantan bintang Milan, Massimo Ambrosini kepada Gazzetta dello Sport.
Getty"Klub seperti Milan tidak boleh diremehkan oleh siapa pun. Berikan saja mereka tawaran terbaik, seperti untuk [Gigi] Donnarumma dan [Hakan] Calhanoglu, tetapi tetapkan batas."
"Seseorang harus pantas bermain untuk Milan. Kessie melakukannya dengan tingkat penampilan, dengan kepemimpinannya, selalu bermain dan tidak pernah menahan diri, jadi saya berharap untuk kebaikan Milan agar Franck menerima tawaran baru dan tetap yakin dengan pilihannya."
Sayangnya, sejauh ini agennya telah membantah klaim bahwa sang pemain telah menolak kesepakatan kontrak baru senilai €6,5 juta per tahun karena ngotot menginginkan €9 juta. Memang masih ada peluang untuk tercapainya kesepakatan, namun jelas waktu semakin sempit bagi Rossoneri.
Kessie akan bebas berbicara dengan klub-klub yang meminatinya hanya dalam waktu enam pekan, dan sejumlah klub top Eropa sekarang mengintip peluang untuk bisa memboyong 'Yaya Toure baru' dengan biaya murah pada Januari mendatang, atau malah sama sekali tanpa biaya pada musim panas tahun depan.
Kessie sebelumnya telah menyatakan bahwa ia telah lama bermimpi bermain untuk Manchester United, tetapi Spurs tidak diragukan lagi akan memburu pemain dengan perpaduan yang tepat antara kecerdasan, keterampilan, dorongan, dan fisik untuk lini tengah Conte.
Stefan de Vrij & Marcelo Brozovic
Seketika setelah penunjukkan Conte terkonfirmasi, antusiasme besar di kalangan fans Tottenham berbanding terbalik dengan rasa takut di kalangan fans Inter.
Bagaimana pun, ia membentuk ikatan yang sangat kuat dengan beberapa anggota skuad Nerazzurri selama dua musim kebersamaan mereka.
Namun, pembicaraan tentang Spurs yang mengejar pemain seperti Alessandro Bastoni, Nicolo Barella dan Lautaro Martinez sangatlah ekstrim.
Pemilik Inter, Suning, mungkin telah hancur oleh krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, yang memaksa mereka menjual Achraf Hakimi dan Lukaku, tetapi Bastoni, Barella dan Lautaro baru-baru ini menandatangani kontrak baru dengan klub dan merupakan pilar proyek baru mereka.
Ada juga fakta bahwa Beppe Marotta akan enggan menjual pemain top mana pun ke Tottenham. CEO Inter itu malu-malu tentang status hubungannya saat ini dengan Conte, tetapi diketahui bahwa ada hubungan buruk antara Marotta dan Paratici, sejak direksi Inter itu meninggalkan Juventus.
GettyNamun, tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu pemain dalam skuad Scudetto Conte bisa pindah ke London utara.
Stefan de Vrij, misalnya, hanya memiliki lebih dari 18 bulan tersisa di kontraknya, jadi Inter bisa tergoda oleh tawaran uang besar untuk bek tengah Belanda berusia 29 tahun itu.
Memang, De Vrij sebelumnya bermain di bawah Simone Inzaghi, yang menggantikan Conte di San Siro, tetapi ada spekulasi yang meningkat di Milan bahwa pemain internasional Belanda itu akan terbuka untuk pindah.
Penting juga untuk mengamati dengan cermat situasi kontrak Marcelo Brozovic.
Gelandang internasional Kroasia itu berkembang pesat di bawah Conte, menjadi roda penggerak utama dalam tim yang meraih gelar hanya beberapa musim setelah ia tampak bakal meninggalkan Inter karena kurangnya konsistensi dan kedisiplinan dalam permainan.
Fans yang sama yang dulu mencemooh Brozovic sekarang memujinya karena performanya yang mengesankan, yang memungkinkannya untuk tampil tanpa lelah di lini tengah lapangan dan juga menunjukkan peningkatan pesat dalam hal akurasi dan jangkauan umpannya.
Namun, seperti Kessie, kontraknya juga akan habis musim panas mendatang dan, mirip Kessie, juga diyakini akan menuntut kenaikan gaji yang tidak bisa dipenuhi oleh Inter saat ini.
Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai sebelum 1 Januari, Brozovic mungkin akan menjadi pemain pertama yang diminta Conte untuk dihubungi oleh Paratici.
