Tiongkok resmi mengundurkan diri sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 karena situasi Covid-19 di negara itu.
Turnamen, yang dimainkan setiap empat tahun dan menampilkan 24 tim nasional dari seluruh benua Asia, sejatinya akan digelar di 10 kota di Tiongkok mulai 16 Juni hingga 16 Juli tahun depan.
Hanya saja, memburuknya wabah virus corona di Negeri Tirai Bambu belakangan ini membuat mereka terpaksa melepaskan hak sebagai penyelenggara Piala Asia.
Apa kata AFC?
"Menyusul diskusi ekstensif dengan Asosiasi Sepakbola China (CFA), Konfederasi Sepakbola Asia telah secara resmi diberitahu oleh CFA bahwa mereka tidak dapat menjadi tuan rumah Piala Asia 2023," demikian keterangan resmi AFC melalui situs mereka.
"AFC mengakui keadaan luar biasa yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang menyebabkan pelepasan hak tuan rumah oleh Tiongkok."
Siapa yang jadi tuan rumah pengganti?
AFC mengatakan keputusan tentang penunjukkan tuan rumah pengganti akan dimumumkan lebih lanjut.
Jika mengacu pada pencalonan sebagai tuan rumah edisi 2023 sebelum dimenangkan oleh Tiongkok, ada empat negara yang berminat untuk menjadi penyelenggara.
Indonesia, bersama dengan India, Thailand dan Korea Selatan pernah mengajukan diri dalam proses pencalonan pada 2016 lalu.
Akan tetapi, langkah Indonesia waktu itu terganjal karena masih dalam status sanksi FIFA dan meski sudah menyerahkan semua berkas persyaratan, AFC menyatakan pada 6 Juli 2017 bahwa PSSI tidak melanjutkan proses pencalonan.
