Pada akhir pekan lalu Persija Jakarta menjalani laga uji coba dengan lawan tim akademi Persija. Orientasi Thomas Doll, pelatih Persija, bukanlah hasil.
Sosok asal Jerman itu memiliki beberapa catatan tentang bagaimana anak asuhnya memainkan sepakbola, dan terdapat hal yang tidak ia sukai dari permainan yang diperlihatkan.
“Saya belum puas melihat tim yang saya turunkan di babak pertama karena masih banyak bola-bola panjang. Lini tengah pun masih belum banyak bergerak," tegasnya.
"Yang menjadi perhatian di sini bukan masalah bagaimana mereka melakukan penyerangan atau mereka bertahan, tapi dari segi bagaimana mereka memahami cara bermain,” sambung Doll.
Tim Persija dibagi ke dalam dua tim dan memainkan masing-masing babak. Doll melihat bagaimana kedua tim itu memiliki permainan yang berbeda, tapi pada akhirnya Doll mau semua pemain paham yang ia ajarkan.
“Untuk tim yang diturunkan di babak kedua lebih baik. Mungkin mereka sudah memahami jalannya permainan dan Saya bisa melihat siapa yang mampu berlari selama 45 menit."
"Saya bisa lihat siapa yang bisa mengikuti dan siapa yang belom siap mengikuti sistem permainan. Hal ini juga bagus karena semua mendapat kesempatan bermain dan dapat membantu Saya siapa yang siap untuk bermain nantinya,” urainya.
Sementara itu, Tony Sucipto sebagai salah satu pemain senior Persija menyatakan, bahwa para pemain mulai paham apa yang diinginkan oleh Doll.
Perpaduan pemain senior dan muda di dalam tubuh Macan Kemayoran dirasa Tony sangat baik, karena semua saling mengisi juga melengkapi.
“Alhamdulillah Saya tidak merasa kesulitan, tapi namanya proses kami butuh waktu. Selama tiga minggu ini pemahaman-pemahaman yang Coach berikan sudah bisa kami pahami. Tinggal cara kerjanya saja masih perlu perbaikan, seperti passing contohnya,” kata Tony.
“Pemain muda Persija tidak ada yang menonjol sendiri. Semua merata dan mereka adalah harapan masa depan Persija. Mereka harus bekerja keras memahami arahan pelatih," tutup eks Persib Bandung ini.


