Timnas Indonesia sedang menggelar pemusatan latihan (TC) di Bali untuk menyambut Piala AFF 2022 yang akan digelar bulan ini.
Tentunya klub-klub Liga 1 harus merelakan pemain mereka dipanggil oleh timnas Indonesia, termasuk Persija Jakarta yang kehilangan tiga pemain mereka.
Hansamu Yama, Ferarri, dan Syahrian Abimanyu masuk daftar skuad Garuda untuk Piala AFF. Namun, situasi ini cukup membingungkan untuk pelatih Persija, Thomas Doll.
Ia tidak mau berkomentar lebih jauh, tapi baginya tidak ada sinkronisasi antara kompetisi, klub, dan jadwal timnas Indonesia merupakan hal yang aneh dan sulit diterima. Ia pun turut menyinggung Shin Tae-yong.
"Saya tak ingin bicara lagi tentang ini, Anda harus pergi ke Bali untuk bicara dengan pelatih timnas. Saya tak tahu, bukan di tangan saya.. Semua tahu ini situasi yang aneh, pemain tidak di sini, saya tak tahu mungkin lebih dari dua bulan. Mereka latihan di Bali. Tentu setiap tim senang punya pemain timnas, tetapi tidak benar karena ini bukan FIFA Matchday," keluh Doll.
"Anda harus tanya dia [Shin Tae-yong] mengapa lakukan itu. Mungkin ada pembicaraan di balik pintu, tapi bagi saya ini aneh.. Bukan situasi yang bagus. Karena ini belum berakhir, sekarang Desember, kita tidak tahu apa yang terjadi di Januari, Maret, mereka tidak pernah bersama kami, sama dengan tim U-20."
Intinya, kehilangan pemain di saat kompetisi jelas bukan hal yang menyenangkan untuk Doll. Selain diganggu oleh timnas senior, pemain Persija juga memperkuat timnas Indonesia U-20.
"Ini sepakbola di Indonesia, karena liga ini saya rasa tidak penting bagi mereka [pelatih timnas]. Karena kita ingin lihat tim terbaik di lapangan, lalu ada tiga-empat pemain timnas yang tak bisa tampil. Ini tidak mudah, saya pikir ini tidak benar. Mungkin sebagai pelatih, mereka tak melihat sesuatu, Saya dengar pelatih klub-klub lain juga tak senang dengan situasi ini. Karena di Eropa atau Negara Amerika Latin, jika liga mulai semua pemain di sana. Jangan salah pahami saya, karena saya juga senang pemain ke timnas," tutupnya.


