Tim nasional Italia menjadi juara dari Euro 2020 setelah menumbangkan Inggris di Stadion Wembley, London, Senin (12/7) dini hari lalu. Pertandingan sendiri harus ditentukan dengan adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Pertandingan tersebut sebenarnya nyaris dibatalkan, sebagaimana rilis dari kepolisian Inggris, yang menilai situasi memang sudah tidak kondusif. Sebelum pertandingan dimulai, sudah banyak suporter yang berulah di jalanan, termasuk mabuk-mabukan.
Belum lagi ketika laga mau dimulai, banyak suporter tanpa tiket mencoba menerobos masuk Wembley, yang akhirnya para penjaga tak kuasa menahan serbuan mereka, dan Wembley akhirnya jebol sehingga stadion melebihi kapasitas yang ditetapkan.
Bagaimana pernyataan dari kepolisian?
Sebuah pernyataan di situs web Met Police dari Wakil Asisten Komisaris Jane Connors: "Pada hari Minggu, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun, Inggris lolos ke final turnamen sepakbola internasional besar. Ini dimaksudkan untuk menjadi hari kebanggaan nasional, penuh kegembiraan dan kegembiraan. perayaan.
“Pada dasarnya, hari itu persis seperti itu. Namun, sayangnya itu dinodai oleh minoritas penggemar yang tidak tertib dan kejam yang berusaha membajak final demi keuntungan pribadi mereka sendiri.
"Sepanjang hari, petugas polisi menyaksikan perilaku tercela baik di pusat kota London dan di Wembley, di mana sejumlah orang menerobos barisan keamanan atau berkelahi dengan petugas polisi.
“Segera setelah gerbang dibuka, penjagaan dan perimeter keamanan luar menjadi kewalahan dan penggemar mulai melakukan pemeriksaan keamanan. Saya ingin memuji tanggapan cepat dari komandan polisi dan petugas pemberani yang menghadapi adegan kekacauan dan kekerasan berikutnya.
“Saya tidak ragu bahwa tindakan cepat mereka mencegah eskalasi lebih lanjut. Dengan frustrasi, 19 petugas kami terluka selama operasi kepolisian hari Minggu ketika menghadapi kerumunan yang bergejolak.
“Saya tidak menerima bahwa operasi kepolisian gagal dan saya mendukung keputusan sulit yang dibuat oleh petugas polisi dan komandan ketertiban umum Met. Tanpa intervensi langsung mereka, ada kemungkinan pertandingan ini bisa ditinggalkan (dibatalkan).
“Adegan buruk di Wembley pada Minggu malam akan ditinjau oleh Federasi Sepakbola (FA) dan polisi. Di mana pelajaran dapat dipelajari, kami akan bekerja dengan mitra untuk memastikan bahwa pertandingan di masa depan tidak terganggu oleh sekelompok hooligan yang didorong oleh alkohol.”
GettySituasi di Wembley kala itu
Bagaimana kondisi sekitaran Wembley tak terkendali dapat dilihat di linimasa media sosial. Suporter menerobos barikade keamanan, meski mereka tidak memiliki tiket. Aksi mabuk-mabukan jadi pemandangan, disertai perkelahian hingga pelemparan botol.
Polisi sejauh ini sudah menangkap 26 orang yang jadi biang keladi dari berbagai aksi kerusuhan di sekitaran London, khususnya Wembley. Investigasi dan penelusuran terus dilakukan, sehingga masih berpotensi akan lebih banyak lagi orang yang ditangkap dalam beberapa pekan ini.
