Samuel Eto'o dibuat frustrasi setelah namanya masuk ke dalam nominasi Ballon d'Or Dream Team bukan sebagai striker, melainkan sebagai sayap kanan.
Eto'o mampu menggariskan tinta emas di sepakbola lewat karier cemerlangnya di sejumlah klub top Eropa seperti Inter Milan, Barcelona, Real Madrid, dan Chelsea.
Sejumlah trofi bergengsi juga mampu diraihnya, dengan menjadi juara liga di Spanyol dan Italia sembari sukses tiga kali menjuarai Liga Champions. Total, ia mampu mampu mencetak 371 gol dari 764 laga di level klub.
Mayoritas seluruh pencapaian itu diraih Eto'o ketika ia bermain sebagai No.9, membuatnya dipandang sebagai salah satu striker terbaik di dunia.
Selama beberapa waktu, seperti saat di Inter, Eto'o memang sempat digeser ke sayap kanan. Namun, bintang Kamerun ini lebih suka jika dirinya dianggap sebagai seorang striker.
Tak heran, ia kesal setelah mengetahui France Football menominasikannya sebagai pemain sayap kanan terbaik dalam Ballon d'Or Dream Team.
"Terima kasih, tapi saya hanya satu-dua musim bermain di kanan. Sisanya, saya menghabiskan 25 tahun sebagai penyerang tengah," tulis Eto'o di akun Twitter miliknya.
"France Football tak punya respek. Terserah!"
Dalam nominasi itu, Eto'o bersanding dengan para winger kanan terbaik dari berbagi era seperti David Beckham, Lionel Messi, Arjen Robben, Luis Figo, Jairzinho, Stanley Matthews, Kevin Keegan, Garrincha, hingga George Best.
Eto'o pensiun pada 2019 dengan Qatar SC jadi klub terakhirnya. Selain memperkuat sejumlah tim raksasa, ia juga sempat membela Mallorca, Everton, Sampdoria, Antalyaspor, dan Konyaspor.
Di level internasional, Eto'o merupakan topskor sepanjang masa Kamerun dengan 56 gol dari 118 caps di mana ia mampu mempersembahkan dua gelar Piala Afrika (2000, 2002) dan emas Olimpiade 2000 untuk negaranya.