Erik ten Hag pusing bukan main sampai ingin mengganti seluruh pemainnya di babak kedua saat Manchester United kalah memalukan 4-0 di markas Brentford, Sabtu (13/8) malam WIB.
Setan Merah kebobolan empat gol dalam 35 menit pertama di Gtech Community Stadium dan kekalahan tersebut membuat mereka terbenam di dasar klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini.
Ten Hag menarik keluar Luke Shaw, Lisandro Martinez, dan Fred setelah tampil buruk di babak pertama, tapi sebenarnya sang manajer asal Belanda itu ingin mengganti semua pemainnya untuk babak kedua.
Mengapa Ten Hag ingin mengganti semua pemain Manchester United?
Performa mayoritas pemain United di babak pertama sangat mengecewakan bagi Ten Hag, yang menurutnya tidak menunjukkan determinasi tinggi untuk bisa memenangkan pertandingan.
"Saya mengganti tiga pemain, namun saya inginnya mengganti semuanya," kata Ten Hag.
"Kami ingin menghadirkan energi segar dalam permainan, jadi tidak hanya spesifik pada mereka yang kami ganti karena saya rasa itu tidak adil bagi mereka."
"Saya pikir kita semua telah melihat permainannya dan saya pikir Brentford lebih lapar [akan kemenangan]. Kami harus mempertanyakan itu dan kami akan melihatnya kembali. Anda bisa memiliki rencana yang bagus, namun sekarang cuma bisa membuang rencana itu ke tempat sampah."
Manchester United naif
Setelah itu, sang manajer menghadapi pertanyaan tentang taktiknya yang dinilai tidak efektif dalam upaya mencoba untuk melakukan penguasaan bola dan membangun serangan dari belakang yang justru membuat United kecolongan.
Ten Hag mengatakan tidak akan mengubah pendekatan taktiknya setelah mengalami dua kekalahan beruntun, menyalahkan pasukannya yang naif.
"Saya tidak ingin bermain dari belakang ketika itu tidak memungkinkan," lanjutnya. "Sungguh naif bagaimana kami bermain hari ini. Anda harus bermain lebih langsung."
"Kami menarik mereka, ada ruang terbuka di depan. Anda harus melakukan opsi itu tapi justru itu yang tidak kami lakukan. Kami akan belajar, kami harus belajar, itu [lawan Brentford] tidak cukup baik dan bukan pada level dan standar yang kami inginkan."