Junior Negão Ulsan Hyndai 01 10 2020Arquivo pessoal

Tekuk Persepolis, Ulsan Hyundai Jadi Jawara Asia 2020

Ulsan Hyundai tampil sebagai kampiun Liga Champions Asia (LCA) 2020 setelah dalam pertandingan final yang untuk pertama kalinya disaksikan penonton di Stadion Al Janoub, Sabtu (19/12) malam WIB, mengalahkan Persepolis dengan skor 2-1.

Keberhasilan mengangkat trofi LCA menjadi yang kedua kalinya bagi Ulsan setelah mereka merasakan atmosfer tersebut pada 2012. Sedangkan bagi Persepolis, hasil ini membuat mereka gagal mengobati kekecewaan yang mereka dapatkan dua tahun lalu.

Ulsan dan Persepolis mengawali pertandingan cenderung dengan hati-hati. Kedua tim mempelajari gaya permainan masing-masing lawannya untuk mendapatkan celah dalam melakukan tekanan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Selepas laga berjalan 15 menit, Ulsan mulai meningkatkan irama permainan, dan menghadirkan ancaman di pertahanan Persepolis. Pada menit ke-22, tendangan Yun Bit-garam dari luar kotak penalti masih dapat diamankan kiper. Selang satu menit kemudian, tandukan Junior Negrao melayang di atas mistar.

Namun kesalahan Park Joo-hoo membuat Ulsan tertinggal lebih dulu di menit ke-45. Joo-hoo yang tidak baik dalam menguasai bola di area pertahanan dapat dimanfaatkan Mehdi Abdi Qara yang menggiring si kulit bundar ke kotak penalti, dan selanjutnya menaklukkan penjaga gawang Jo Su-huk.

Junior Negão Ulsan Hyndai 01 10 2020Arquivo pessoal

Hanya saja, keunggulan Persepolis tidak berlangsung lama. Ulsan mendapatkan hadiah penalti menjelang babak pertama berakhir. Penalti diberikan wasit setelah video assistant referee (VAR) memperlihatkan Ahmad Noorollahi melakukan pelanggaran terhadap Bit-garam.

Junior kemudian dipercaya sebagai eksekutor Ulsan. Tendangan pemain asal Brasil ini sempat diblok kiper Hamed Lak, tapi bola muntah mengarah ke Junior, sehingga tanpa kesulitan berarti menjebol gawang Persepolis. Skor 1-1 ini pun akhirnya menutup babak pertama.

Pertandingan antara Ulsan dan Persepolis berlangsung ketat di babak kedua. Mereka menerapkan permainan terbuka, terutama Persepolis yang lebih banyak memberikan tekanan di awal paruh kedua ini.

Kendati demikian, Ulsan justru yang mampu memimpin 2-1 pada menit ke-55 lewat tendangan penalti Junior. VAR kembali berperan dalam membantu wasit mengambil keputusan. Hadiah penalti diberikan pengadil lapangan, karena terlihat Mehdi Shiri terbukti handball.

Tertinggal satu gol membuat Persepolis meningkatkan irama permainan. Tekanan demi tekanan dilancarkan klub Iran ini untuk mengubah papan skor. Namun mereka kesulitan menembus lini pertahanan Ulsan.

Pertahanan rapat yang dikembangkan Ulsan memaksa penggawa Persepolis mulai melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Pada menit ke-67, tendangan keras Ahmad Noorollahi dapat diblok Su-huk.

Persepolis menuntut hadiah penalti di menit ke-84, karena menganggap Kim Kee-hee menjatuhkan Noorollahi. Wasit lalu melihat VAR sebelum mengambil keputusan, dan menyatakan tidak ada penalti.

Noorollahi mendapatkan kans untuk membawa pertandingan berlangsung lebih lama menjelang laga berakhir. Sayangnya, tandukan pemain bernomor punggung delapan ini dapat ditepis Su-huk. Ulsan akhirnya memastikan diri menjadi juara LCA 2020 lewat kemenangan 2-1.

SIMAK JUGA: BERITA LIGA CHAMPIONS ASIA!

Iklan