Transfer Window

'Mereka Ngecheat! - La Liga Sindir Liga Primer Inggris Yang Jor-Joran Di Bursa Transfer Januari

Direktur umum perusahaan La Liga menuduh Liga Primer Inggris "ngecheat" atau berbuat curang setelah klub-klub mereka menghabiskan total £815 juta di bursa transfer Januari.

Angka tersebut mengacu pada studi baru-baru ini oleh Deloitte's Sports Business Group, yang dirilis ESPN, dengan rekor transfer Enzo Fernandez senilai £106,8 juta ke Chelsea dari Benfica, menjadi transfer terbesar di musim dingin ini.

Chelsea sendiri menggelontorkan dana sekitar 37 persen dari total keseluruhan yang yang dikeluarkan oleh kontestan Liga Primer, jauh lebih besar dari semua klub dari Bundesliga, La Liga, Serie A dan Ligue 1 digabungkan. Javier Gomez pun geran dengan situasi sekarang dan menuntut UEFA agar berbuat lebih banyak.

Apa kata La Liga tentang Liga Primer yang jor-joran?

"Kami sadar ada banyak perbincangan tentang bagaimana kontrol ekonomi La Liga membuat klub-klub tidak sebebas klub-klub Liga Primer [di bursa transfer]," kata Gomez dalam video yang diposting oleh presiden La Liga, Javier Tebas di Twitter.

"Kenyataannya adalah bahwa di La Liga kami ingin klub membelanjakan apa yang mereka mampu dan hasilkan sendiri, yaitu pendapatan mereka sendiri. Memang benar bahwa pemegang saham juga diizinkan untuk mendukung klub dan memasukkan uang untuk membelanjakan lebih dari yang bisa dihasilkan klub, tetapi dalam batas-batas tertentu."

"Pada dasarnya, [di Inggris] mereka 'mendoping' klub. Mereka menyuntikkan uang yang tidak dihasilkan oleh klub untuk dibelanjakan, yang membahayakan kelangsungan hidup klub jika pemegang saham pergi. Menurut pendapat kami, itu curang, karena menjatuhkan liga-liga lainnya. Itulah perjuangan kami, menuntut agar UEFA menerapkan peraturan ekonomi baru yang mencegah pemegang saham klub untuk menyuntikkan uang lebih dari jumlah tertentu memberlakukan aturan ini dan sanksi."

Apa respons UEFA?

Dalam video tersebut, Gomez menunjuk ke arah dominasi finansial sejak Juni 2021, tetapi apa yang terjadi hanya di Januari saja sudah saja sudah menjadi bukti yang cukup untuk menyoroti peningkatan pengeluaran yang drastis oleh klub-klub Inggris.

Sementara keluhan dari Spanyol dan tempat lain kemungkinan besar akan terus berlanjut, UEFA belum mengomentari tentang hal ini meski pun tengah merancang batasan durasi kontrak yang dipakai Chelsea untuk mengakali Financial Fair Play (FFP) mulai 2023/24 nanti.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0