Vinicius Junior Kylian MbappeGetty/GOAL

Tanpa Kylian Mbappe, Haruskah Real Madrid Ikhlas Tanpa Penyerang Gacor Musim Ini?


Opini: Ardi Pramono | Editor: Sandy Mariatna


Semua orang sudah tahu. Real Madrid amat mendambakan megabintang Prancis, Kylian Mbappe, untuk menjadi penerus Karim Benzema di Santiago Bernabeu.

Mbappe sendiri juga setuju dengan rencana itu. Ia terus berulah di Paris Saint-Germain agar cepat diperbolehkan angkat kaki. Namun, PSG tentu saja tidak mau menjadi badut dalam kasus ini.

Les Parisiens memilih mengulur waktu dan mematok harga tinggi. Bahkan mereka siap melakukan hal gila: membuat Mbappe duduk di bangku cadangan semusim penuh!

PSG akhirnya mulai melunak pada akhir pekan lalu dan sudah mempersilakan Mbappe berlatih kembali bersama tim utama setelah sempat diasingkan.

Kondisi ini seperti drama sinetron yang melelahkan. Apabila transfer ini batal, bagaimana nasib Madrid tanpa Mbappe? Apakah Los Blancos harus melirik sosok penyerang top lain?

Siapa pun striker yang akan didatangkan sebagai pengganti kegagalan pembelian Mbappe, mereka sudah sadar bahwa mereka hanya akan jadi cadangan Mbappe setelah musim panas tahun depan. Cepat atau lambat, Mbappe akan bergabung dengan Madrid karena kontraknya habis pada akhir musim depan.

Tidak ada satu pun striker yang mau menjadi cadangan. Joselu sudah diboyong dari Espanyol, tapi semua orang tahu kalau Joselu tidak cukup baik untuk diandalkan sepanjang musim.

Striker top berusia senja bisa jadi solusi. Masalahnya, striker jenis ini belakangan cenderung lebih memilih hijrah ke Liga Arab Saudi yang menjanjikan keamanan finansial. Tanyakan ini pada Karim Benzema.

Menggantungkan gol-gol Madrid di pundak Vinicius Jr dan Rodrygo, akan menjadi beban yang terlampau berat. Duo Brasil itu terlihat amat menjanjikan, tapi belum bisa menggaransi 30 gol semusim layaknya Benzema dan Mbappe.

Rasanya riskan bagi tim sekelas Madrid untuk mengikhlaskan musim depan tanpa kehadiran sosok striker yang mumpuni.

Madrid sebetulnya bisa memanfaatkan apa yang mereka punya. Artinya, solusi striker bisa dicari di tim sendiri. Salah satu prospek yang menggoda adalah Arda Guler yang baru saja mereka boyong dari Fenerbahce di musim panas ini.

Guler memang bukan striker dan sekilas memiliki kemampuan mirip Lionel Messi, tapi tidak menutup peluang untuk menjadikan Arda sebagai false nine. Skema serupa juga bisa diterapkan pada Brahim Diaz.

Sementara itu dari lini kedua, Jude Bellingham juga harus dibiasakan melepaskan tendangan geledeknya. Carlo Ancelotti juga sudah bereksperimen memasang Bellingham sebagai No.10 yang sejauh ini berjalan mulus. Dengan demikian, jumlah gol yang terbatas dari striker bisa diakali.

Menunggu Endrick juga terasa terlalu naif, mengingat striker Brasil itu belum teruji di Eropa dan baru akan berusia 18 tahun ketika kelak tiba di Spanyol pada musim panas 2024.

Pada akhirnya, Madrid harus bergerak cepat karena waktu tenggat bursa transfer semakin mepet dan pilihan pemain di pasar semakin sedikit.

Meskipun, jujur saja, siapa sih yang tidak mau bergabung dengan Real Madrid? Klub terbesar di dunia dengan koleksi Liga Champions bejibun ini jelas menjadi magnet bagi setiap pesepakbola di dunia.


Redaksi GOAL Indonesia menerima opini dari pembaca. Silakan kirim artikel disertai identitas diri ke alamat email kami: indonesia@goal.com.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0