Takuhiro Nakai NXGNGoal

Takuhiro Nakai: "Iniesta Jepang" Kepunyaan Real Madrid

Takefusa Kubo bukan satu-satunya wonderkid asal Jepang di Real Madrid. Selain Kubo, yang dua kali dipinjamkan musim ini - ke Villarreal lalu Getafe, ada pula Takuhiro Nakai.

Sementara Kubo secara mengejutkan bergabung ke Madrid pada 2019, empat tahun setelah dirinya terpaksa dilepas akademi Barcelona gara-gara klub bersalah melakukan pelanggaran transfer pemain U-18, Nakai sudah bersama Los Blancos sejak 2014.

Kalau Kubo punya julukan "Lionel Messi Jepang", Nakai disebut-sebut titisan Andres Iniesta dari Negeri Matahari Terbit.

Belakangan namanya mulai hangat dibicarakan sebagai calon bintang first-team Madrid. Baru berulang tahun ke-17 pada Oktober lalu, Nakai sudah dilibatkan dalam sesi latihan dengan skuad senior pimpinan Zinedine Zidane.

Kisah Pipi, demikian sapaan akrabnya di Spanyol, bersama Madrid bermula saat dirinya masih berumur sepuluh. Ia terpantau oleh pemandu bakat Madrid di Jepang, dan dinilai punya potensi besar untuk menghasilkan impak di Eropa.

"Dia datang untuk trial dengan tim Alevin B (U-11), dan saya terkesan dengan kemampuan teknisnya," kenang Jose Manuel Lara, pelatih pertama Nakai di Madrid, kepada Goal.

"Ketika dia naik ke Alevin B (U-12), saya memiliki kesempatan untuk melatihnya dan melihat bahwa kami memiliki seorang anak dengan talenta spesial."

Kendatli Nakai memiliki skill yang dibutuhkan untuk sukses di Madrid, ia mesti melewati periode adaptasi yang tidak mudah.

Tidak cuma harus menyesuaikan diri dengan sebuah negara baru yang sama sekali berbeda dengan kultur Jepang, Nakai juga menghadapi tantangan dari segi fisik untuk bisa sukses di sepakbola Eropa.

Pipi kerap menjadi anggota skuad paling mungil di setiap kategori usia.

"Anda bisa melihat banyak progres, tetapi kami tahu kami harus bersabar. Kami harus menanganinya dengan sangat saksama karena dia kecil sekali," kata Lara.

Hampir mustahil bagi Nakai untuk menandingi ukuran tubuh lawan, namun ia menyiasatinya dengan mengembangkan atribut lain, misalnya dalam hal pemahaman posisional dan kemampuan berpikir cepat saat berada di bawah tekanan.

"Yang paling pas untuk mendefinisikannya adalah kecerdasannya, dan caranya melihat dan memahami sepakbola, dan itu menjadikannya serbabisa," tutur agen Nakai, Alfonso Zapata dari ICM Stellar Sports, kepada Goal.

"Semua ini dibungkus dengan teknik istimewa. Sekarang dia sudah banyak berkembang secara fisik, dan itu membantunya."

Bagaimana dengan posisi Nakai di lapangan?

Setelah sempat dipandang sebagai tipikal pemain No 10, sang youngster - yang juga mengidolai sosok Luka Modric selain Iniesta - baru-baru ini menemukan peran baru untuk beroperasi lebih ke dalam sebagai gelandang sentral.

Pada pramusim tahun lalu ia bahkan sempat dicoba menjadi winger oleh Raul Gonzalez, legenda Madrid yang kini menjabat pelatih Castilla alias tim B Los Blancos.

Nakai dipanggil Raul untuk memperkuat Castilla dalam sebuah laga uji coba jelang musim baru, dan performanya meninggalkan kesan positif. Raul sampai menceritakan tentang wonderkid Jepang ini kepada Zidane ini saat jeda internasional Oktober lalu. 

Takuhiro Nakai NXGN GFXGoal

Dua belas hari sebelum genap menginjak 17 tahun, Nakai berlatih dengan skuad senior Real Madrid untuk pertama kalinya.

Ia mengikuti serangkaian sesi di bawah Zidane ketika beberapa anggota tim utama meninggalkan klub untuk memperkuat timnas masing-masing, namun sejak itu Pipi kembali meneruskan perkembangannya dengan tim Juvenil A (U-19) dan B (U-17) untuk meningkatkan kemampuannya dalam berduel dan bertahan.

Di luar lapangan, Nakai tinggal bersama ibunya, saudara perempuannya Honoka, dan saudara laki-laki bernama Akito. Mereka ikut pindah dari Jepang untuk menemaninya menjalani kehidupan baru di Spanyol.

Terkait Nakai, fokus Madrid saat ini adalah mengikatnya dengan kontrak profesional pertama di klub. Ke depan, menjadi sebuah mimpi besar untuk melihat Nakai dan Kubo main bersama di tim utama.

Nantikan "Messi Jepang" bersanding dengan "Iniesta Jepang", tapi bukan di Barcelona.

Iklan