Barcelona memenangkan semi-final leg pertama Copa del Rey kontra Real Madrid, Jumat (3/3) dini hari WIB, di Santiago Bernabeu.
Sebelum pertandingan klasik tersebut, terjadi demo yang dilakukan suporter Real Madrid. Intinya, adalah mengecam kasus suap wasit.
Belakangan timbul dugaan bahwa Barcelona melakukan suap kepada wasit. Joan Laporta, presiden Barcelona, menjadi sasaran suporter Los Blancos.
Spanduk bertuliskan 'Negreira Case' hingga 'Laporta Pay Me' seliweran dalam demo tersebut. Disusul tulisan 'Korupsi Dalam Federasi', hingga 'Selalu mencuri, Barcelona selalu mencuri'.
Terdapat juga uang dengan nominal 500 euro, namun terdapat wajah dari Laporta pada desainnya. Tentu, dengan maskud sindiran kepada Barcelona dan dugaan skandal terhadap Laporta.
Tuduhan bahwa Barcelona menyuap wasit menyeruak karena investigasi yang dilakukan oleh Kantor Kejaksaan terkait kiriman uang sejumlah 1.4 juta euro dari Barcelona kepada presiden Komite Teknis Wasit, José María Enríquez Negreira, pada 2016 dan 2018.
José María Enríquez Negreira, lahir di Barcelona pada tahun 1945, adalah mantan wasit Spanyol yang bergabung dengan asosiasi Catalan yang mengarahkan pertandingan sepakbola profesional selama lebih dari sepuluh tahun, khususnya dari tahun 1975 hingga 1992.
Sebagai wasit, ia menghabiskan total 13 musim di Divisi Pertama, sedangkan di tahun aktif terakhirnya, pada 1991-92, ia mengarahkan pertandingan Divisi Dua.
Ia menjadi wasit yang sangat populer di La Liga. Dia mewasiti pertandingan pertamanya pada usia 34 tahun, memulai debutnya sangat terlambat, sementara dia pensiun ketika dia berusia 46 tahun. Setelah pensiun dari profesi aktifnya, Negreira kemudian menjabat sebagai wakil presiden Komite Teknis Wasit pada tahun 1994, posisi yang dipegangnya hingga akhir musim 2017-18.