Suporter di tribune Parc des Princes menyuarakan rasa kecewa mereka terhadap kebijakan dari FFF, atau federasi sepakbola Prancis.
FFF beberapa hari lalu mengirimkan surat elektronik yang melarang wasit untuk melakukan interupsi pada pertandingan untuk pemain berbuka puasa.
Umat Islam di seluruh dunia sedang menjalani puasa di Bulan Ramadan, tak terkecuali pesepakbola. Makanya, kadang ada momen waktu berbuka terjadi saat laga sedang dimainkan.
Kebijakan FFF yang seakan melarang pemain berbuka puasa selama pertandingan menuai protes keras dari kalangan ultras yang hadir pada laga Paris Saint-Germain menjamu Lyon, Senin (3/4) dini hari WIB.
"Une datte, un verre d'eau : le cauchemar de la FFF," yang berarti "Kurma, Segelas Air: Mimpi Buruk FFF."




Surat elektronik yang dikirimkan FFF itu bocor dan mereka beralasan larangan penghentian laga untuk pemain batal puasa adalah demi menghindari isu agama.
FFF beralasan bahwa sepakbola tak boleh terganggu dengan alasan politik, agama, atau ideologis pelakunya, baik level klub, pemegang lisensi, hingga wasit.
Pernyataan itu cukup aneh, karena di Liga Primer Inggris saja, klub-klub mulai ramah terhadap pemain Islam dan Premier League mengizinkan untuk interupsi pertandingan untuk pemain batal puasa.
_is_congratulated_by_Argentine_forward_Lionel_Messi_(L)_1920.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)