Italia dan Inggris akan berduel menentukan siapa pemegang supremasi tertinggi di Eropa pada Senin (12/7) mendatang, dengan pertemuan terakhir keduanya di Piala Eropa terjadi pada sembilan tahun silam.
Saat itu, Italia lolos sebagai runner-up grup C di bawah Spanyol, sementara Inggris dengan perkasa memuncaki grup D mengungguli Prancis, Swedia dan juga Ukraina. Posisi tersebut membuat mereka langsung bertemu di fase gugur/perempat-final.
Azzurri tampil begitu dominan atas sang lawan, hanya membiarkan The Three Lions menguasai bola sebanyak 36 persen dan melepaskan empat tembakan mengarah ke gawang sepanjang pertandingan, bandingkan dengan Italia yang menguasai 64 persen bola dan melepaskan 20 tembakan tepat sasaran.
Performa gemilang Joe Hart membuat Inggris mampu memaksa pertandingan berlanjut hingga babak adu penalti, namun pada saat itulah maestro Italia - Andrea Pirlo - berada dalam kondisi puncak setelah tampil istimewa selama 120 menit.
GoalPenendang pertama kedua tim - Mario Balotelli dan Steven Gerrard - melaksanakan tugasnya dengan mulus, tetapi fans Italia langsung senyap ketika Riccardo Montolivo menendang bola terlalu menyamping, disusul eksekusi Wayne Rooney yang tak bisa diantisipasi Gianluigi Buffon.
Namun, Pirlo yang menjadi eksekutor ketiga membalikkan situasi dengan ajaib. Di hadapan Joe Hart yang sedikit bertingkah untuk mengganggu setiap penendang, ia dengan tenang melepaskan penalti Panenka yang mengelabui Hart.
Penalti tersebut seolah meningkatkan beban para pemain Inggris secara drastis sehingga dua penendang The Three Lions berikunya - Ashley Young dan Ashley Cole - gagal menuntaskan misinya, sehingga Italia sukses melaju ke semi-final.
