Mohamed Kallon - Pemain TerlupakanGoal

Stori Mohamed Kallon: Bersinar Dengan Inter Milan, Menutup Karier Di Klub Punya Sendiri

Pernah ada bocah dari negara kecil Benua Afrika, Sierra Leone, yang mendarat di Inter Milan. Kebolehannya dalam mengolah bola dan penampilannya yang memukau buat La Beneamata, kepincut memboyongnya.

Bocah yang dimaksud adalah Mohamed Kallon. Manajer umum Inter Milan, Sandro Mazzola, yang membawanya ke Serie A, usai melihat performanya dalam sebuah turnamen sepakbola di Swedia, pada 1995.

Padahal, ketika Kallon direkrut Inter Milan, usianya belum genap 16 tahun. Namun, Mazzola meyakini pemain berzodiak Libra tersebut punya potensi besar untuk menjadi pesepakbola top.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sebelum, berseragam Inter Milan, Kallon menjalani debutnya dengan timnas Sierra Leone. Ia membela negaranya untuk melawan Gambia di kualifikasi Piala Afrika 1995.

Kiprah Kallon bersama timnas Sierra Leone, terus berlanjut. Bahkan, ia menjadi pencetak gol termuda pada Piala Afrika 1996, usai membobol gawang Burkina Faso, di penyisihan grup.

Hanya saja, kegemilangan Kallon bersama timnas Sierra Leone, berbanding terbalik di Inter Milan. Semenjak kedatangannya, ia belum pernah merasakan sama sekali debut di klub tersebut.

Keadaan tersebut karena Mazzola, yang membawanya memutuskan cabut dari Inter Milan. Ia lebih dulu dipinjamkan ke sejumlah klub seperti Lugano, Bologna, Genoa, Cagliari, Regina, dan Vicenza.

Kallon mendapat secercah harapan untuk masuk ke tim utama Inter Milan setelah adanya pembatasan untuk pemain di luar Uni Eropa pada 2001. Ia kembali diangkut untuk membela klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Meazza itu.

Mohammed Kallon Inter MilanInternazionale

Inter Milan yang musim 2001/02 dipegang Hector Cuper, menduetkan Kallon dengan Christian Vieri, saat duel pembuka kontra Perugia. Dimainkannya Kallon, karena Ronaldo Nazario mengalami cedera.

Debutnya di Inter Milan berujung manis. Kallon bermain impresif dengan mencetak dua gol dari kemenangan telak 4-1, yang didapatkan Inter Milan atas Perugia.

Musim itu, terasa sangat indah untuk Kallon, karena sering dimainkan dalam setiap pertandingan. Ia berduet dengan Ronaldo atau Vieri, lantaran kedua penyerang tersebut secara bergantian mengalami cedera.

Bahkan, Kallon menempati peringkat kedua pemain gol terbanyak di Inter Milan pada musim itu. Ia sembilan kali menjebol gawang lawan dari 29 pertandingan yang dilakoninya.

Sayang, kegemilangan Kallon tidak berlanjut di musim berikutnya. Masuknya Gabriel Batistuta, ditambah cedera yang membabatnya, membuat ia kehilangan posisi di lini depan.

Serie A 2003/04, merupakan musim terakhir Kallon bermain di Inter Milan. Ia mendapat sanksi larangan bermain delapan bulan karena kedapatan memakai obat nandrolone, dan juga kalah bersaing dengan Adriano serta Corentin Martins.

Berniat membuka lembaran baru dengan berlabuh di AS Monaco, karier Kallon justru mandek. ia lebih sering menghangatkan bangku cadangan lantaran berselisih dengan pelatih Didier Deschamps.

Kemudian, pada musim keduanya,  AS Monaco meminjamkannya ke klub Arab Saudi Al-Ittihad. Setelah itu, ia berpetualang ke Yunani, dan Tiongkok.

Pada 2013, Kallon memutuskan kembali ke negara asalnya, Sierra Leone. Ia bergabung dengan klub yang didirikannya pada 2002, yakni FC Kallon.

Terakhir kali, Kallon bermain untuk FC Kallon pada 2014. Dua tahun kemudian ia memutuskan gantung sepatu selepas perjalanan 20 tahun di dunia sepakbola.

Iklan