Pertandingan antara Persik Kediri dan Arema FC, di Stadion Brawijaya, Sabtu (16/7) malam WIB, berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan tuan rumah.
Sayangnya laga itu diwarnai kericuhan antarsuporter, yang semestinya tak lagi terjadi setelah insiden di Stadion Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu.
Terdapat kerusuhan di tribune ketika terjadi gol, dan beredar video amatir suporter Arema dihajar sekelompok orang karena menjadi penyusup.
Sejak awal, laga ini sudah diingatkan untuk tidak dihadiri langsung oleh suporter tamu. Pihak Persik dan kepolisian Kediri sudah mengingatkan supaya suporter Arema tidak ke Brawijaya.
"Jadi sistemnya mereka perorangan dan tidak menggunakan atribut," kata Kapolres Kediri AKBP Teddy Chandra dikutip dari Antara News.
"Misalnya situasi di lapangan ada gol untukArema FC, mereka senang. Sehinggasuportertuan rumah tahu. Mungkin ditanya-tanya, diketahuisuportertamu," tambahnya.
Teddy memastikan bahwa pertandingan berjalan lancar meski terdapat penyusup dari Aremania ke dalam stadion. Kondisi pun tidak melebar kendati sempat ada gejolak di sana.
"Kami mengamankan sekitar 25 oknum suporter baik yang di luar stadion maupun di dalam stadion, yang dilarang datang dan menyaksikan pertandingan. Kami amankan lalu kita antar pulang ke perbatasan Kediri," ujar Teddy.




