Striker Bali United, Ilija Spasojevic mendesak agar semua pihak yang berkepentingan di sepakbola Indonesia agar lebih memperhatikan keselamatan pemain di lapangan.
Pemain berusia 35 tahun tersebut meluapkan isi hatinya melalui unggahan di Instagram setelah mengalami dua kali benturan keras di kepalanya dalam pertandingan Liga 1 antara Bali United dan Barito Putera, Minggu (5/2) kemarin.
Spasojevic langsung mendapatkan perawatan medis selepas pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo tersebut, dan untungnya tidak mengalami cedera serius.
Apa kata Spasojevic?
"Opini ini saya tulis sebagai seorang atlet profesional dan ditunjukkan untuk semua pihak, mulai dari pemain, perangkat pertandingan sampai organisasi yang berwenang, untuk membuat sepakbola Indonesia lebih baik lagi, saling melindungi dan membawa perubahan positif," buka Spaso dalam unggahan yang disertai dengan dua cuplikan benturan kepalanya.
"Pada pertandingan melawan Barito Putera kemarin, saya mendapatkan benturan di kepala dua kali dengan keras. Setelah benturan yang didapatkan saya merasakan pusing dan tanpa pikir panjang berkonsultasi dengan dokter Bali United, Ganda Putra untuk melakukan X-Ray. Beruntung, tidak ada retak atupun cedera parah pada kepala saya."
Pemain adalah aset sepakbola Indonesia
Lebih lanjut, penyerang tim nasional Indonesia itu juga mengingatkan bahwa aspek keselamatan pemain tidak boleh disepelekan lagi mengacu pada standar sepakbola di mancanegara, khususnya Eropa sebagai kiblat yang sudah mumpuni.
"Di luar sana, proteksi terhadap organ kepala jadi hal penting. Pemain dilindungi dengan protokol ketat, baik oleh perangkat pertandingan maupun pihak medis. Saya tentunya tidak ingin hal buruk terjadi lagi. Nyawa jauh lebih penting dari hal-hal lain mengenai sepakbola," terang Spaso.
"Menurut saya, ini adalah salah satu hal yang penting untuk disuarakan demi meningkatkan level sepakbola Indonesia. Lindungi pemain, karena pemain adalah aset bagi sepakbola Indonesia."


