Dua tim Liga 1 2021, PSIS Semarang dan Persik Kediri, punya pandangan yang berbeda soal rencana penghapusan degradasi. Dari sekian protes di media sosial, kedua klub tersebut justru nampaknya mendukung.
PSIS melalui pelatih mereka, Dragan Djukanovic, menyebut bahwa penghapusan degradasi merupakan hal yang bisa diterima di tengah kondisi seperti ini. Ia menyebut bahwa kondisi Indonesia sendiri lebih tidak normal lagi dari negara lain.
Ketika pada tahun lalu kompetisi coba tetap dijalankan di tengah wabah Covid-19, Indonesia justru meniadakan kompetisi. Hal itu yang menjadi acuan Dragan untuk menilai bahwa penghapusan degradasi saat ini adalah wajar.
"Kami pikir ini hal yang logis. Sejak kondisi di Indonesia tidak normal. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tidak melakukan kompetisi lebih dari satu tahun," ungkap mantan pelatih Borneo FC tersebut.
"Memerlukan waktu untuk membuat segalanya kembali normal. Jadi saya pikir keputusan ini tidak masalah. Mungkin baiknya klub harus memanfaatkan tahun ini untuk stabilisasi di semua level. Kemudian musim selanjutnya menjadi penuh," imbuh dia.
Goal / Abi YazidSenada dengan Dragan, namun berbeda klub dan berbeda posisi, Abdul Hakim Bafagih yang merupakan presiden Persik menegaskan bahwa klubnya punya dukungan supaya wacana tersebut bisa direalisasikan.
Bafagih melihat banyak klub yang sebenarnya sepakat jika penghapusan degradasi dilakukan, hal itu nampak dari pernyataan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang menyebut wacana ini kembali menyeruak karena surat yang dikirimkan klub.
"Menurut kami, wacana itu merupakan langkah yang baik sekali. Apalagi yang kami dengar, mayoritas klub Liga 1 dan Liga 2 setuju dengan wacana tersebut," beber Bafagih, dalam rilis resmi Persik. "Dan wacana Liga 1 tanpa degradasi merupakan momen untuk pemulihan seluruh klub Liga 1," sambung dia.
Bagaimana pun, menurut Bafagih, adanya penghapusan degradasi merupakan langkah dari segala pihak supaya klub tetap bisa jalan di tengah masa sulit. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) punya otoritas menentukan hal tersebut.
"Kami harap, federasi dan operator Liga 1 dapat mengambil keputusan bijak dengan melihat kondisi pandemi seperti sekarang," tutup dia.
PT. LIB

