Launching APPI 2018-2021Muhamad Rais Adnan

Soal Gaji 50 Persen, APPI Minta PSSI Revisi Kata 'Kisaran'

Asosiasi persepakbola profesional Indonesia (APPI) meminta PSSI merevisi surat keputusan SK PSSI Nomor SKEP/53/VI/2020 perihal kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa Tahun 2020, terutama soal gaji pemain dan pelatih.

Dalam surat keputusan itu, PSSI memperbolehkan klub untuk memberikan gaji berkisar 50 persen dari nilai kontrak sebelumnya. Kalimat itu memunculkan ketidakjelasan, karena pemain dan pelatih bisa mendapatkan gaji di bawah 50 persen.

APPI menyatakan, ketidakjelasan kalimat itu membuat sejumlah pemain, baik dari klub Liga 1 maupun Liga 2, meminta masukan kepada mereka. APPI berharap PSSI dapat merevisi surat tersebut.

“Untuk Liga 1, APPI dalam diskusi terakhir menyampaikan persentase renegosiasi gaji bukan senilai kisaran 50 persen dari nilai kontrak awal seperti yang tertera di SKEP/53/VI/2020, melainkan senilai minimal 50 persen dari upah bulanan yang tertera di kontrak atau kesepakatan awal,” demikian pernyataan resmi APPI melalui laman resmi mereka.

“Ini dapat mulai diberlakukan untuk pembayaran gaji di bulan Juli 2020, dikarenakan SK PSSI sebelumnya yaitu SKEP/48/III/2020 hanya mengatur penyesuaian gaji hingga bulan Juni 2020.”

Oh Inkyun - Arema FC & Kim Jeffrey Kurniawan - PersibAbi Yazid / Goal

“Untuk Liga 2 diperlukan adanya kesepahaman antara pesepakbola dan klub tentang kalkulasi antara 'kisaran' senilai 60 persen dari nilai kontrak awal yang tercantum di SKEP/53/VI/2020. Usulan dari APPI 'minimal' senilai 60 persen dari nilai kontrak awal yang dituangkan dalam notulen perundingan dengan Plt Sekjen PSSI.”

Demikian juga dengan faktor keselamatan dan kesehatan pemain, mengingat Liga 1 digulirkan di tengah pandemi virus Corona. Seperti diketahui, kasus pandemi mengalami peningkatan dalam beberapa hari terahir. APPI menilai perlu adanya koordinasi dengan PT LIB sebagai penyelenggara kompetisi.

“Demi keselamatan pesepakbola diperlukan kontrol yang ketat dan akurat tentang protokol kesehatan yang telah ditetapkan PSSI. Protokol kesehatan yang dimaksud dimulai saat pesepakbola telah berkumpul dan mulai menjalankan aktivitas latihan, tidak hanya terbatas saat pertandingan atau kompetisi dimulai,” jelas APPI.

“Untuk menjamin terpenuhinya hak pesepakbola selama kelanjutan kompetisi ini perlu disepakati secara bersama antara pesepakbola dan klub. Bila terdapat pesepakbola yang terpapar COVID-19, mereka tetap berhak mendapatkan gaji secara penuh sesuai dengan kesepakatan baru, terlepas dari keadaan tidak dapat melanjutkan kewajibannya terhadap klub dalam sisa kompetisi.”

SIMAK JUGA: BERITA LIGA 1!

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0