Mario Ferri pitch invader 2022 World CupGetty

Siapa Mario Ferri? 'Pitch Invader' Yang Bawa Bendera Pelangi, Rupanya Punya Sepak Terjang Sejak 2009!

Piala Dunia 2022 di Qatar tidak asing dengan kontroversi dan pernyataan politik. Baik itu dorongan berkelanjutan untuk inklusi LGBTQ+ atau keinginan Qatar agar penggemar di seluruh dunia menghormati budaya negara kawasan sana.

Kejuaraan ini telah menyediakan platform bagi individu dan kelompok untuk menyampaikan pesan mereka, termasuk Mario Ferri -- yang menerobos lapangan, atau pitch invader, pada laga antara Uruguay dan Portugal.

Pada pertandingan tersebut, Ferri membawa bendera pelangi yang lekat dengan simbol kaum LGBTQ+. Selain itu, ada pesan di bajunya yang bertuliskan 'Selamatkan Ukraina' dan 'hormati wanita Iran.'

Siapa Sebenarnya Mario Ferri?

Sosok asal Italia berusia 35 tahun itu pernah tampil di laga sepakbola sebelumnya, secara legal. Dia telah menjadi pesepakbola selama sembilan tahun terakhir, terakhir dikontrak oleh klub divisi dua India United Sports Club.

Dia sekarang telah kembali ke kampung halamannya Pescara, setelah liga dihentikan pada bulan Maret karena wabah Covid.

Namun, protes aktivis di lapangan itulah yang membuatnya lebih terkenal daripada eksploitasinya sebagai pesepakbola. Aksi kemarin bukanlah yang pertama kalinya Ferri menginvasi lapangan untuk mendapatkan perhatian. Aksi ini sudah dilakukan lebih dari satu dekade lalu!

Kapan Ferri menginvasi lapangan sebelumnya?

Italia v Belanda - 2009

Pertama kali dia berlari ke lapangan pada tahun 2009, meskipun itu sama sekali bukan politik. Dia turun ke lapangan dalam pertandingan antara Italia dan Belanda, memohon kepada manajer Azzurri saat itu, Marcello Lippi, untuk membawa Antonio Cassano ke Piala Dunia tahun berikutnya di Afrika Selatan. Sayangnya pesan Ferri malah diabaikan, dan Italia tersingkir dari turnamen lebih awal. Kemudian dia memiliki pesan untuk Lippi, hanya mengatakan: "Sudah kubilang."

Inter Milan v Mazembe - 2010

Ini adalah yang pertama dari protes bermotivasi politik. Pada final Piala Dunia Antarklub 2010 di Abu Dhabi, Ferri turun ke lapangan dengan membawa pesan 'Bebaskan Sakineh'. Itu mengacu pada warga Iran, Sakineh Mohammadi Ashtiani, yang menghabiskan sembilan tahun hukuman mati sebelum dibebaskan pada 2014.

Belgia v Amerika Serikat - 2014

Selama Piala Dunia di Brasil, Ferri melakukan perjalanan lagi dan, selama pertandingan babak 16 besar antara Belgia dan AS, sekali lagi memasuki lapangan dengan pesan memohon kepada mereka yang berkuasa untuk menyelamatkan anak-anak favela negara tuan rumah.

Dukungan untuk Ukraina

Jauh dari lapangan dan sepakbola secara keseluruhan, Ferri telah menjadi kekuatan pendorong dalam membantu Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia. Dia mengambil sendiri untuk melakukan perjalanan dari kota asalnya di Italia timur ke Ukraina untuk membantu warga melarikan diri dari negara yang sekarang dilanda perang tersebut.

Dia menyewa mobil untuk membantu mengevakuasi orang dari Lviv, membawa mereka ke Polandia. Dia membantu 60 orang dalam prosesnya, seperti yang dia umumkan di Instagram-nya.

Apa yang terjadi pada Ferri setelah insiden Qatar?

Ferri tampaknya tidak pernah jauh dari kontroversi, dengan aksinya selama Piala Dunia 2022 menjadi yang terbaru dari sekian banyak.

Untungnya, Ferri telah dibebaskan dari tahanan meskipun dia tidak dapat menghadiri pertandingan selanjutnya di turnamen tersebut. Diragukan dia akan nurut. Dia sudah menyampaikan pesannya dan dunia berbicara.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0