Mantan asisten pelatih Shin Tae-yong, Gong Oh-kyun membeberkan kekurangan para pemain tim nasional Indonesia yang membuat mereka kesulitan bersaing di kancah internasional.
Oh-kyun merupakan salah satu dari tiga asisten yang diboyong oleh Tae-yong saat pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Skuad Garuda pada 2020 lalu, selain Kim Hae-woon dan Lee Jae-hong.
Dulu pelatih berusia 47 tahun itu juga diberi mandat untuk memegang timnas Indonesia U-19 di bawah pengawasan Tae-yong. Namun belum sampai menjalani laga kompetitif plus di tengah pandemi Covid-19, Oh-kyun mengundurkan diri.
Pemain Indonesia sulit belajar, malas-malasan
Sekarang Oh-kyun berstatus sebagai pelatih timnas Vietnam U-23 dan di sela-sela mempersiapkan timnya untuk Piala Asia U-23 yang berlangsung bulan ini, eks asisten Tae-yong itu diwawancarai oleh media Vietnam, Zing News dan menyinggung soal mentalitas para pemain Indonesia.
GOAL Indonesia"Saya memilliki waktu yang singkat menangani pemain muda Indonesia. Kesan pertamanya, saat itu pemainnya agak jauh dan bisa dibilang agak susah didekati, kurang ramah," ungkap Oh-kyun.
"Di sesi latihan pun, pemain Indonesia kesulitan untuk beradaptasi atau belajar. Tapi saya pikir itu mungkin karena perbedaan budaya."
Tak sekadar sulit beradaptasi dengan taktik, Oh-kyun menilai para pemain Indonesia juga tidak memiliki visi yang sama dengannya sebagai staf pelatih asal Korea Selatan, belum lagi daya juang mereka yang terkesan seadanya.
"Tapi setelah beberapa sesi [latihan] saya menemukan bahwa bukan itu masalahnya. Pemain Indonesia tidak memiliki semangat yang baik, determinasi yang cukup seperti yang saya inginkan sehingga sulit untuk bekerja," terangnya.
Berbeda dengan pemain Vietnam yang pekerja keras
Kesan sebaliknya didapat oleh Oh-kyun saat menangani para pemain muda Vietnam meski belum genap sebulan sejak diangkat sebagai pengganti Park Hang-seo di skuad U-23 selepas SEA Games 2021.
"Semuanya berbeda ketika saya pergi ke Vietnam. Saya melihat pemain Vietnam sangat penuh determinasi, pekerja keras dan menunjukkan sikap yang sangat progresif seperti pemain Korea [Selatan]," lanjutnya.
"Selama seminggu pertama atau lebih, mereka memang mengalami sedikit kesulitan karena belum pernah bertemu saya sebelumnya. Namun pemain Vietnam memiliki sikap berbeda yang membuat saya lebih menyukai mereka."
Prestasi Indonesia kontras dengan Vietnam
Di kancah senior, timnas Indonesia memang belum pernah menjadi juara sampai hari ini. Sementara Vietnam menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, terbukti mampu meraih gelar juara Piala AFF kedua mereka pada 2018.
Sedangkan di SEA Games kemarin, Vietnam U-23 yang menjadi tuan rumah sukses menyabet medali emas dengan menumbangkan tim kuat Thailand. Indonesia sendiri harus puas dengan raihan medali perunggu.
