Piala AFF 2022 telah usai dengan Thailand menjadi juara secara dua edisi beruntun, usai mengalahkan Vietnam pada laga final.
Timnas Indonesia lagi-lagi gagal pada kejuaraan paling bergengsi Asia Tenggara ini, karena pada semi-final dikalahkan Vietnam.
Kegagalan ini terasa perih bagi pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, karena dirinya memang menargetkan untuk memutus kegagalan Indonesia di Piala AFF.
Baginya, Indonesia sudah melakukan yang terbaik, tapi secara realitas memang pemain kesulitan menghadapi Vietnam sehingga kalah tak bisa dihindari.
"Saya meminta maaf tidak bisa membawakan trofi Piala AFF kali ini. Para pemain sudah melakukan yang terbaik. Tetapi jika saya bisa lebih baik, saya bisa membawa trofi yang sangat diinginkan masyarakat Indonesia," ujar STY kepada media Korea Selatan, Naver.
"Saya sangat ingin memenangi turnamen ini untuk korban tragedi Kanjuruhan, tetapi saya tak bisa. Sekali lagi saya mengucapkan belasungkawa untuk korban dan keluarganya," sambung pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Menurut STY, kegagalan Indonesia ada kaitannya dengan kesiapan pemain dalam menjalani pertandingan. Kesiapan pemain rendah karena kompetisi sempat vakum akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, sehingga pemain kehilangan iklim kompetitif dalam pertandingan.
"Performa kami tidak terlalu buruk, kecuali pada leg kedua semifinal melawan Vietnam.. Saya sejujurnya tidak tahu, tetapi Liga Indonesia ditunda sekitar 2,5 bulan karena Tragedi Kanjuruhan.
"Masih kecewa jika diingat, tetapi berdasarkan performa, sangat sulit bagi pemain mengatur sense of game. Jelang Piala AFF, mereka bahkan tidak memainkan laga ujicoba sebelum menghadapi laga sesungguhnya," tutup STY.