Kylian MbappeGetty

Sepakbola Prancis Siap Akhiri Kampanye Pelanginya LGBTQ+

Operator sepakbola Prancis, LFP, menyiapkan skema tersebut pada tahun 2023 sebagai cara untuk memerangi homofobia dalam olahraga tersebut. Pemain akan mengenakan kaos pelangi pada satu hari pertandingan per tahun menjelang Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia yang jatuh pada 17 Mei.

Namun, skema tersebut, yang menuai banyak kontroversi, kini akan dibatalkan. LFP sebaliknya akan fokus pada cara lain untuk melawan diskriminasi dalam olahraga, menurut RMC Sport.

“[Ligue 1] saat ini sedang mempersiapkan hari-hari yang didedikasikan untuk memerangi rasisme pada bulan Maret, dan kemudian memerangi homofobia pada bulan Mei mendatang,” bunyi pernyataan dari LFP. “Pertemuan dijadwalkan pada pertengahan November dengan asosiasi mitra untuk mempersiapkan dua hari ini."

Beberapa pemain sebelumnya menolak memakai kaos pelangi. Toulouse tidak memasukkan pemainnya ke dalam skuadnya setelah mereka menolak mengenakan seragam khusus melawan Nantes musim lalu. Gelandang Nantes Mostafa Mohamed juga tidak turun ke lapangan dan didenda oleh klubnya.

Gelandang Paris Saint-Germain Idressa Gueye juga dimintai penjelasan setelah dia melewatkan satu pertandingan pada tahun 2022 sebagai protes atas dukungan liga terhadap hak-hak LGBTQI+. Mauricio Pochettino, pelatih PSG saat itu, mengatakan sang gelandang absen karena “alasan pribadi.”

Berita ini muncul setelah empat pemain PSG dijatuhi larangan satu pertandingan karena ikut serta dalam nyanyian anti-gay saat mereka menang atas Marseille di Parc des Princes. Ousmane Dembele, Achraf Hakimi, Layvin Kurzawa dan Randal Kolo Muani semuanya dijatuhi sanksi dan telah meminta maaf.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0