Phil Jones resmi dilepas oleh Manchester United setelah sejak 2011 berseragam klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Ratusan penampilan telah diukir oleh bek tengah asal Preston itu, sejak ia didatangkan dari Blackburn Rovers dengan status bek menjanjikan dalam pandangan manajer kala itu, Alex Ferguson.
Cedera perlahan menggerogoti karier bek berusia 31 tahun itu, hingga tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk klub pada pengujung masanya di Old Trafford.
Sebagai pemain, Phil Jones dikenal naik-turun meski sudah memberikan beberapa prestasi untuk klub. Tapi sebagai manusia, kita layak kasihan jika membaca wawancaranya dengan The Athletic.
Man United, sejatinya, masih menghargai Jones sebagai pemain dengan masa bakti terlama saat ini. Ia ditawarkan untuk laga testimoni, tapi Jones pun menolak hal tersebut.
"Selain ayah dan ibu saya, siapa lagi yang akan datang?" ucap Jones, mengenai laga testimoni tersebut, sadar bahwa dirinya tidak selalu jadi favorit suporter selama karier bersama Man United.
Dalam wawancara kepada Times, Jones menuturkan bahwa cedera lutut benar-benar membuatnya jatuh. Ada momen ketika ia menangis bersama istrinya, meratapi bagaimana senja karier yang tidak pernah diharapkan.
“Saya benar-benar kehilangan akal. Saya berpikir, saya telah selesai, saya tidak bisa memikirkan ini semua lagi,” ucap Jones.
“Cukup sudah. Saya terlalu banyak memakai anti-inflamasi, terlalu sering disuntik, terlalu banyak luka bedah kecil. Saya mau semua ini beres,” tuturnya.
“Saya berada dalam posisi terendah sebagai manusia. Saya terbiasa pulang [dari latihan] dan santai. Kepala saya benar-benar kacau. Saya menangis. Saya bilang kepada Kaya [istrinya] ‘saya tak tahu harus apa lagi’. Saya ingat kami berdua akhirnya menangis.”
Ia sendiri tak tahan ketika melihat Kaya Hall, istrinya, merawat anak-anaknya dan dirinya ketika cedera. Masa-masa frustrasi itu berat, terlebih tekanan juga datang dari internal Man United.
Jones menceritakan bagaimana Rio Ferdinand yang ia kenal sebagai pemain hebat, murah hati dan seorang profesional yang top, sempat bicara hal yang membuatnya merasa begitu rendah.
Tiga pertandingan dalam tiga tahun, sudah tak ada alasan lagi untuk Jones tetap bersama Man United, atau mungkin di sepakbola sebagai pemain sekali pun.
Terlalu banyak obat yang harus ia telan, terapi yang dijalani, demi niat awal untuk bisa merasakan kembali tempatnya di jantung pertahanan klub. "Saya akan berjuang untuk United sampai ada seseorang yang bilang 'pergi ke tempat lain'," kenang Jones.
Sebagai pesepakbola, kadang sulit untuk kembali naik ketika sudah terjatuh, dan cedera memang jadi ancaman besar setiap pemain.
Jones, didatangkan sebagai salah satu prospek panas di Liga Primer Inggris pada 2011. Jose Mourinho, sempat mengganjarnya kontrak baru pada 2019, yang akhirnya hanya berujung 16 penampilan sebagai starter sejak saat itu karena masalah lutut yang berkepanjangan. Kini Jones akhirnya keluar dari pintu Old Trafford, dengan merasa rendah hingga menolak laga testimonial.
Getty/GOAL
Getty Images

