Pemain Terlupakan - Dinan JavierGoal Indonesia

Seminau Dinan Javier Yang Terkubur Cedera

Sosok Dinan Javier, pernah menjadi buah bibir di belantika sepakbola nasional. Ia digadang-gadang mempunyai masa depan cerah berkat performa yang ditunjukkan setiap kali mendapat kesempatan bermain.

Sejak kecil, Dinan sudah menunjukkan ketertarikan dengan sepakbola. Setiap ada waktu kosong, ia selalu memainkan si kulit bundar bersama bocah-bocah sekitar rumahnya.

Bakat Dinan, semakin terasah setelah masuk ke sekolah sepakbola (SSB) Baturetno, Bantul, pada 2010. Di sana, ia mulai belajar dasar-dasar sepakbola yang benar.

Talenta luar biasa Dinan, akhirnya membawanya untuk mengikuti program Sociedad Anonima Deportiva atau yang lebih dikenal dengan SAD. Ia bersama sejumlah pemain muda Indonesia terpilih lainnya berlatih di Uruguay.

Kemampuan Dinan, semakin oke setelah mengikuti program SAD. Ia mendapat banyak pelajaran berharga untuk menjadi pesepakbola yang berkualitas.

Setelah itu, Dinan mendapatkan panggilan memperkuat timnas Indonesia U-19 yang dipegang Indra Sjafri. Ia pun turut membantu skuad Garuda Muda, merengkuh gelar Piala AFF U-19  2013, yang digelar di Jawa Timur.

Meski masuk skuad timnas Indonesia U-19 saat juara Piala AFF U-19, Dinan tidak banyak bermain. Ia yang berposisi sebagai pemain sayap kalah bersaing dengan rekan setimnya yang lain.

Situasi tersebut tak terlalu berpengaruh karena nama Dinan, tetap dikenal secara luas oleh publik. Ia lantas meneken kontrak profesional pertamanya dengan Mitra Kukar, pada awal 2015.

Prestasi kembali didapatkan Dinan, ketika memperkuat Mitra Kukar. Ia mempersembahkan juara Piala Jenderal Sudirman untuk Naga Mekes, setelah di laga final mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1.

Sayang, setelah Piala Jenderal Sudirman, Dinan terpaksa menepi dari lapangan hijau akibat cedera paha kanan. Mitra Kukar pun tidak mendaftarkannya pada turnamen Piala Gubernur Kaltim dan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.

Dinan Javier - Mitra KukarGoal / Abi Yazid

Dinan memilih pulang kampung ke Bantul, untuk memulihkan cedera yang menimpanya. Pada pertengahan 2016, ia mendaftarkan diri sebagai anggota polisi.

Keputusan Dinan, menjadi polisi untuk bekal di hari tua. Ia sadar tidak bisa selamanya menggantungkan nasib dari sepakbola sehingga butuh pekerjaan yang pasti.

Kontrak Dinan bersama Mitra Kukar akhirnya selesai pada 2017. Ia memilih bergabung dengan Bhayangkara FC, yang merupakan klub sepakbola milik polisi.

Namun, Dinan gagal menunjukkan sinar terangnya di Bhayangkara FC. Ia lebih sering absen karena cedera kambuhan yang terus menghantuinya.

Bhayangkara FC kemudian meminjamkan Dinan ke Borneo FC pada paruh kedua Liga 1 2017. Lagi-lagi, ia mengalami cedera sehingga cuma menjadi penghangat bangku cadangan Pesut Etam.

Masa pinjaman Dinan di Borneo FC tidak diperpanjang. Kesebelasan asal Samarinda tersebut mengembalikan Dinan ke Bhayangkara FC pada 2018.

Dinan Javier - Bhayangkara FCGoal / Abi Yazid

"Sejak 2019, saya sudah tidak lagi dikontrak Bhayangkara FC. Semenjak itu saya berhenti sama sekali dari sepakbola. Sebenarnya saya tidak di sepakbola karena masih tahap penyembuhan cedera, karena saya beberapa kali operasi dari 2019," kata Dinan kepada Goal Indonesia.

Terakhir kali, Dinan naik ke meja operasi pada bulan lalu. Hanya saja, ia mengaku masih perlu waktu untuk menyembuhkan cedera pergelangan kaki kiri yang menimpanya.

Sambil menjalani proses penyembuhan cedera, Dinan memilih untuk melakukan kegiatan lainnya. Ia melanjutkan kuliah S2 program kepelatihan olahraga di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 

"Kesibukan saya sekarang di Yogyakarta. Selain kuliah S2, saya juga sambil menjalankan usaha kuliner dan bisnis pakaian. Cedera, saya di pergelangan kaki dan pinggul. Cuma yang agak parah di pergelangan kaki, masih berkutat penyembuhan di bagian itu. Untuk cedera di pinggul alhamdulillah sudah sembuh."

Kendati sudah absen lama, Dinan masih menyimpan hasrat untuk kembali ke lapangan hijau. Pesepakbola berusia 26 tahun tersebut berharap cedera yang menimpanya dapat segera pulih.

"Ke depan saya mau sembuh dulu dari cedera. Kemudian mengembalikan kondisi fisik, baru setelah itu fokus ke jam terbang, maksudnya saya tidak mencari tim yang besar." 

"Apalagi saya lama meredup pasti mencari jam terbang terlebih dahulu. Di sana [klub] yang penting saya bisa bermain, karena memulai dari nol lagi karier saya ini. Jadi mau bertahap."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0