Timnas Indonesia U-22 melaju ke semi-final SEA Games 2019 dengan status runner-up Grup B. Myanmar yang menjadi raja klasemen Grup A akan menjadi lawan, Sabtu (7/12) sore, di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Kedua tim sudah pernah bentrok sebanyak 11 kali sepanjang partisipasi SEA Games, dan laga nanti menjadi kesempatan kedua untuk kedua tim dipertemukan kembali pada laga fase semi-final, setelah 1987.
Ketika itu, Indonesia keluar sebagai juara dari SEA Games yang dilaksanakan di Jakarta. Di semi-final Indonesia mengamankan kemenangan dengan skor 4-1 atas Myanmar yang masih bernama Burma.
Rully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yacobi, serta Robby Darwis mempersembahkan parade gol Garuda di Stadion Senayan (sekarang Gelora Bung Karno), dan final ditentukan oleh gol Ribut Waidi, ke gawang Malaysia.
Dalam rekor pertemuan keduanya, Indonesia unggul atas Myanmar namun tak bisa dikatakan superior. Tercatat Indonesia hanya menang lima kali, dan pernah menelan kekalahan empat kali dari Myanmar.
Bentrok keduanya terakhir terjadi pada SEA Games edisi lalu, di Kuala Lumpur. Bertemu di perebutan medali perunggu, Indonesia arahan Luis Milla mengunci kemenangan 3-1, atas Myanmar yang ditukangi Gerd Zeise.
Kala itu Evan Dimas yang sekarang masuk kuota pemain senior terlibat dalam pertandingan dan membuka gol Indonesia pada menit 55'. Dua gol sisa dilesakkan Septian David Maulana (58'), dan Rezaldi Hehanussa (76').
Menarik ditunggu bagaimana semi-final kedua bagi kedua tim berjalan, dengan format SEA Games yang sudah berubah (kuota dua pemain senior), dan status keduanya yang tidak begitu difavoritkan untuk menjadi juara dari kejuaraan ini.
Duel Velizar Popov selaku pelatih Myanmar dan Indra Sjafri dari Indonesia juga layak dinantikan. Dengan harapan Indra mampu mengulangi prestasi 1987 -- bertemu Myanmar di semi-final, lalu meraih emas kemudian -- serta 1991, ketika SEA Games juga digelar di Manila, dan Indonesia menjadi juara.
