Bintang Newcastle itu diinterogasi oleh kantor kejaksaan Turin selama hampir tiga jam dan, menurut La Gazzetta dello Sport, dia memberi tahu mereka bahwa dia memasang taruhan pada pertandingan sepakbola, termasuk pertandingan yang melibatkan Milan.
Pengakuan itu memperumit situasi. Dia menegaskan dia tidak memasang taruhan pada pertandingan Milan ketika dia bermain dan, jika klaim ini diterima, Tonali tidak akan dikenakan tuduhan pengaturan pertandingan karena dia tidak memengaruhi hasil akhir permainan.
Namun, fakta bahwa dia berjudi di timnya sendiri bisa mengakibatkan larangan bermain lebih dari tiga tahun dari jaksa Federasi Sepakbola Italia (FIGC).
Tonali juga menyatakan bahwa dia menderita kecanduan judi, yang berarti sebagian dari hukumannya dapat dialihkan ke sesi terapi wajib.
Pemain internasional Italia itu berharap mendapat hukuman serupa dengan gelandang Juventus Nicolo Fagioli, yang dijatuhi hukuman larangan bermain selama tujuh bulan ditambah denda dan terapi.
Kantor kejaksaan FIGC bukan satu-satunya badan yang menyelidiki taruhan Tonali, karena ada juga penyelidikan kriminal atas aktivitasnya di platform perjudian ilegal.
Pemain berusia 23 tahun ini berisiko terkena denda besar karena menggunakan situs taruhan tidak sah. Penyidik
Selain Tonali dan Fagioli, pemain Aston Villa Nicolo Zaniolo juga terlibat dalam skandal taruhan dan menghadapi hukuman serupa.




