Persipura Jayapura resmi berpisah dua legenda hidup mereka, Boaz Solossa dan Yustinus Pae. Manajemen Persipura terpaksa melakukan pencoretan kepada kedua sosok senior tersebut, karena kasus indisipliner.
Banyak pertanyaan muncul soal apa dosa Boaz dan Tinus Pae, yang diketahui keduanya merupakan pemain berjasa untuk klub. Sebelumnya, Benhur Tomi Mano, ketua umum Persipura, memang membeberkan keduanya beberapa kali indisipliner.
Jacksen Tiago selaku pelatih kepala Persipura akhirnya buka suara kepada media, melalui sesi jumpa pers yang digelar secara virtual. Jacksen lebih dulu mengambil contoh Jose Maniagasi, pemain muda yang dicoret karena minuman keras.
Sementara untuk Boaz dan Tinus, Jacksen memang tidak membeberkan secara gamblang. Tapi perbuatan kedua sosok senior itu melanggara aturan dan membahayakan. "Kasusnya jauh lebih berat dari yang dilakukan pemain muda yang sebelumnya juga dilepas," buka Jacksen.
"Kasarnya, dari segi medis berbahaya. Selain itu dari segi komitmen terhadap tim Persipura dan lembaga lainnya sangat kurang baik."
"Kalau di kompetisi resmi, keduanya sudah dihukum selama satu tahun karena doping sesuai aturan FIFA. Bila bicara aspek sportivitas, keduanya sudah dipastikan melanggarnya, karena hal itu," sambung Jacksen menambahkan.
Aurelius BalakosaBagaimana pun, Jacksen mengakui bahwa keputusan untuk berpisah dengan Boaz dan Tinus adalah hal yang berat. Secara teknis, Jacksen menuturkan bahwa tim pelatih akan sangat kehilangan kualitas dari dua sosok ikonik tersebut.
"Akan tetapi, keputusan manajemen itu sudah melibatkan semua pihak dari yang kecil sampai besar, dan saya pun ikut terlibat. Secara psikologis tentu semua sedih, tapi kami sadar hidup tetap berjalan," urainya.
Apa yang dikatakan Benhur Tomi Mano sebelumnya?
Tomi Mano sebagai orang nomor satu di klub sangat menyayangkan kejadian ini, namun menegaskan bahwa Persipura harus mulai berubah dan mengambil jalan yang tegas jika memang terjadi sebuah pelanggaran.
“Dimulai dari kejadian di Kediri waktu pencoretan salah satu pemain muda dan sanksi kepada dua pemain muda lainnya. Saat itu tim pelatih memanggil empat pemain senior (Boaz, Tipa, Ian Kabes, Ricardo Salampessy), dan meminta tanggapan mereka terkait hal indisipliner tersebut,” beber Tomi Mano.
“Mereka berempat sepakat untuk sanksi atas pelanggaran indisipliner. Sayangnya baru beberapa hari kemudian mereka melakukan pelanggaran yang sama. Bahkan sampai saat uji coba melawan Persita, hal itu terjadi. Ini yang membuat kami sangat kecewa.”
PSSI