Para pemain Brasil dari Shakhtar Donetsk dan Dynamo Kiev mengunggah video permohonan bantuan dari pemerintah negara asal mereka saat mereka berusaha untuk meninggalkan Ukraina.
Rusia telah melakukan invansi ke Ukraina, dengan pasukan negara tersebut membanjiri tetangga mereka di bawah perintah presiden Vladimir Putin.
Dilaporkan ada ledakan di berbagai wilayah Ukraina, sementara Putin menegaskan bahwa tidak akan membiarkan adanya intervensi dari pihak-pihak yang tidak punya kepentingan.
Apa kata para pemain Brasil dan istri mereka yang ada di Ukraina?
Berbicara atas nama kelompok pemain dan istri asal Brasil di Ukraina, bek tengah Shakhtar, Marlon mengatakan: "Hai teman-teman, kami semua berkumpul di sini, baik pemain Dynamo dan Shakhtar, keluarga kami."
"Kami tinggal di hotel ini, mengingat situasi saat ini, dan kami meminta bantuan Anda. Ada kekurangan bahan bakar di kota, perbatasan ditutup, ruang udara ditutup, kami tidak bisa pergi."
"Kami meminta bantuan dari pemerintah Brasil, kami harap Anda dapat membantu dengan membagikan video ini dan menjangkau sebanyak mungkin orang."
Salah satu istri pemain kemudian menambahkan: "Kami, para istri, tinggal bersama anak-anak dan kami merasa sedikit diabaikan karena kami tidak tahu harus berbuat apa, atau bagaimana melakukannya."
"Berita tidak akan sampai kepada kami kecuali datang melalui Brasil dan kami meminta bantuan, untuk anak-anak kami. Kami meninggalkan rumah kami dengan tergesa-gesa, dengan hanya membawa pakaian di tubuh kami, kami tidak tahu apakah akan ada makanan."
"Kami tidak tahu bagaimana keadaannya, jadi kami mencari bantuan untuk menyelesaikan situasi kami."
Apa lagi yang dikatakan tentang invasi Rusia ke Ukraina?
Para pesepakbola ternama Ukraina seperti Oleksandr Zinchenko dari Manchester City dan mantan striker Andriy Shevchenko telah menyerukan solidaritas di dalam negara mereka, sementara bintang Benfica, Roman Yaremchuk mengungkapkan lambang dukungan setelah mencetak gol melawan Ajax pada Kamis (24/2) kemarin.
Fyodor Smolov, sementara itu, adalah pemain Rusia pertama yang berkomentar di depan umum, hanya menulis 'tolak perang!' dalam sebuah unggahan di Instagram.
Di tempat lain, bos Shakhtar, Roberto De Zerbi menyatakan bahwa ledakan membangunkan orang-orang di malam hari, tetapi bersikeras bahwa ia tidak akan meninggalkan klub dan meninggalkan negara itu.
Klub bundesliga, Schalke juga mengambil sikap, menyatakan bahwa mereka akan menghapus sponsor mereka, Gazprom, sebuah perusahaan energi milik Rusia, dari jersey mereka.
GOAL juga dapat mengonfirmasi bahwa UEFA akan mencabut hak Rusia sebagai tuan rumah final Liga Champions musim ini yang dijadwalkan berlangsung di Saint Petersburg pada akhir Mei.
