Sesko Ronaldo Haaland GFXGetty/GOAL

Cristiano Ronaldo Bertahan Atau Pergi Sih? Manchester United Dihantui Krisis Striker

Kisah tentang bagaimana Manchester United menatap pertandingan pertama musim ini dengan Cristiano Ronaldo yang tidak bahagia menjadi satu-satunya striker mereka yang fit menjadi sebuah ironi.

Cedera yang dialami Anthony Martial minggu ini membuat Setan Merah tidak punya lagi stok penyerang, membuat manajer Erik ten Hag semakin pusing jelang menghadapi Brighton and Hove Albion.

United sekarang mencoba untuk mendatangkan bintang muda Red Bull Salzburg, Benjamin Sesko sebelum tenggat transfer musim panas ini dan diharapkan menjadi solusi atas rasa frustrasi mereka gagal mendapatkan semua striker incaran sebelum ini.

Sekarang hampir dua setengah tahun sejak Ole Gunnar Solskjaer gagal meyakinkan Erling Haaland bahwa Old Trafford adalah tempat terbaik untuk melanjutkan kariernya. Pada saat itu, United gagal menemukan opsi penyerang jangka panjang lainnya, karena praktis cuma bisa mendatangkan Odion Ighalo, Edinson Cavani dan Ronaldo untuk jangka pendek namun ternyata tidak begitu membuahkan hasil positif.

Darwin Nunez adalah salah satu ujung tombak yang mereka kejar. Tapi saat United bergerak lamban, mereka ditikung oleh Liverpool.

Darwin Nunez Liverpool 2022-23Getty Images

Pemain internasional Uruguay itu bahkan diyakini telah berada di radar United untuk beberapa waktu sebelum Jurgen Klopp terpikat olehnya setelah menerima laporan tentang talentanya dalam persiapan untuk pertandingan Liga Champions pasukannya lawan Benfica musim lalu.

Perekrutan itu menandakan para pencari bakat di Liverpool bekerja lebih optimal dan cepat, hingga membuat United harus gigit jari.

Haaland, sementara itu, pada akhirnya pindah ke Manchester City musim panas ini, yang berarti United makin merana karena dua target utama mereka sekarang justru menjadi ancaman karena memperkuat rival di Liga Primer Inggris.

Masih sulit dipahami bahwa Haaland tidak bisa diyakinkan untuk pindah ke Old Trafford pada musim dingin 2019, karena sebenarnya saat itu ada faktor kedekatan Solskjaer yang pernah menjadi mentor di awal karier sang pemain di Molde.

Padahal ada kesempatan bagi Haaland untuk bereuni dengan legenda hidup Norwegia, yang menjadi idola bagi hampir seluruh pesepakbola muda di negara tersebut.

Ikatan Haaland dengan City, tempat ayahnya, Alf-Inge, bermain, tidak dilihat sebagai hambatan besar. Dan sementara, klausul penjualan yang sempat ingin disertakan oleh mendiang agennya, Mino Raiola, membuat United pikir-pikir sehingga sang pemain pada akhirnya memilih gabung Borussia Dortmund.

Setelah pengejaran yang gagal itu, keputusasaan United membuat mereka mencoba merekrut mantan pemain akademi mereka, Josh King, tapi kandas dan akhirnya malah merekrut Ighalo dari Liga Super China pada usia 30 tahun.

Musim panas berikutnya mereka mampu diyakinkan oleh agen Cavani, bahwa pada usia 33 tahun, penyerang Uruguay itu masih bisa beraksi di level tertinggi.

Keputusasaan transfer itu digarisbawahi oleh fakta bahwa United berulang kali ditawari Cavani ketika sang pemain masih berada pada performa puncaknya ketika di Paris Saint-Germain namun menolak untuk pindah.

Di antara Ighalo dan Cavani, ada minat yang kuat pada Timo Werner, tetapi meski striker Jerman itu tertarik pindah ke Inggris, ia lebih memilih bergabung dengan Chelsea, yang waktu itu menjadi satu-satunya klub yang mengajukan tawaran di tengah ketidakpastian finansial sepakbola Eropa akibat pandemi COVID-19.

Berulang kali, mereka yang berwenang dalam hal perekrutan pemain di United membahas beberapa nama yang menjadi incaran, namun faktanya sampai saat ini mereka sering gagal.

GOAL memahami bahwa para pencari bakat di United tidak terlalu serius menanggapi nama Haaland karena mereka saat itu diharuskan mencari alternatif.

Erling Haaland Manchester City 2022-23Getty Images

Pada titik ini Haaland bukan lagi pilihan yang realistis, dengan pemain yang sama sekali tidak yakin dengan proyek United sejak pertama kali menolak mereka. City dan Real Madrid adalah klub yang ingin ditujunya.

Ada kemungkinan City tidak akan mendapatkannya jika mereka memboyong Ronaldo pada musim panas tahun lalu. Namun, United yang enggan melihat legenda mereka bermain untuk rival sekota bergerak cepat memulangkan Ronaldo, yang ironisnya, sekarang menjadi masalah bagi mereka.

Sementara Ronaldo disebut-sebut sebagai salah satu alasan dipecatnya Solskjaer oleh United, eks manjaer itu memang mau tidak mau mematuhi keinginan manajemen klub sekali pun jika sebenarnya superstar Portugal itu tidak masuk dalam rencananya.

Dan, CR7 menjadi striker ketiga berusia 30 tahunan yang direkrut dalam waktu 18 bulan.

Selain ketiga nama tersebut, sebelumnya ada Zlatan Ibrahimovic – yang berusia 34 tahun ketika diboyong oleh Jose Mourinho pada 2016 – dan sejak itu ada kesan bahwa United asal-asalan dalam urusan transfer striker, sedangkan rival seperti City dan Liverpool terus mendapatkan talenta baru.

Zlatan Ibrahimovic Jose Mourinho Manchester UnitedGetty Images

Mason Greenwood tidak boleh diabaikan – dan tidak tersedianya pemain depan muda itu telah menambah masalah United – tetapi mereka sekarang tetap fokus mengejar striker baru sekali pun kasusnya telah selesai.

Ini adalah bukti lemahnya strategi transfer United soal lini depan. Sekarang, muncul nama Benjamin Sesko sebagai bidikan baru.

Memang ada perubahan dalam strategi transfer, dengan sekarang lebih melibatkan Ten Hag sebagai peracik tim. Manajer asal Belanda itu menginginkan mantan anak asuhnya di Ajax, Anthony. Posisinya sebagai pemain sayap memang tidak akan bisa menjadi solusi striker United, tapi kehadirannya bisa membuat potensi Marcus Rashford sebagai penyerang tengah lebih dimaksimalkan.

Sesko sekarang menjadi target nomor satu, dengan United berusaha mengalahkan klub-klub lain yang meminati pemain berusia 19 tahun yang kerap dibanding-bandingkan dengan Haaland itu. Namun, sejauh ini mereka enggan memenuhi banderol £50 juta yang diminta oleh Salzburg, angka yang tinggi bagi seorang striker yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terlintas dalam benak United.

Pemilik United, keluarga Glazers, masih perlu diyakinkan bahwa remaja Slowakia itu adalah permata yang berharga dan bukan sekadar menjadi pembelian panik dengan harga selangit.

Pebisnis Amerika Serikat itu tetap menjadi sumber utama aktivitas United termasuk transfer – dan mereka memang tidak dikenal royal sehingga terkadang proses negosiasinya berjalan lama dan cenderung berakhir mengecewakan bagi para penggemar.

Ada begitu banyak pertanyaan dari sisi suporter, tentang mengapa manajemen United terkesan lamban dalam urusan transfer pemain yang kebanyakan malah berakhir gagal.

Avram Glazer Joel Glazer Manchester UnitedGetty Images

Jumlah uang yang harus dikeluarkan Ten Hag adalah masalah lain. Dapat dipahami bahwa United bekerja dengan anggaran sekitar £100 juta sebelum menjual pemain pada musim panas ini. Mereka sudah menghabiskan £57 juta untuk Tyrell Malacia dan Lisandro Martinez, dengan hanya memperoleh pemasukan £8 juta dari penjualan Andreas Pereira ke Fulham.

Kepergian beberapa pemain dengan gaji mewah seperti Paul Pogba, Juan Mata dan Cavani telah secara signifikan mengurangi pengeluaran mereka soal upah pemain - namun dengan usaha mereka yang berlarut-larut untuk mendatangkan Frenkie de Jong yang sejauh ini tidak dilepas di bawah £55 juta, maka jika transfer ini terwujud maka akan sempit ruang bagi United untuk mendatangkan striker baru.

Maka, jika terpaksa, mereka mungkin harus menembus batas anggaran belanja mereka. Pilihannya saat ini semakin sempit bagi United, entah meyakinkan Ronaldo untuk bertahan atau mengeluarkan banyak uang untuk transfer Sesko.

Dengan waktu terus berjalan menjelang penutupan bursa transfer, sekarang United memang harus dituntut untuk gerak cepat apabila tidak mau melihat musim 2022/23 mereka menjadi kekecewaan lainnya.

Iklan