Cristiano Ronaldo Bernardo Silva Man Utd Man City GFXGetty/Goal

Ambyar Lagi, Apakah Cristiano Ronaldo Salah Pilih Klub Manchester?

Mungkin akan jadi pertemuan tim yang tidak nyaman ketika skuad Portugal berkumpul guna mempersiapkan partai kualifikasi Piala Dunia 2022 mereka pekan ini.

Trio Manchester City, Bernardo Silva, Joao Cancelo dan Ruben Dias baru saja mempermalukan dua rekan setim internasional mereka.

"Mereka menunjukkan kepada kami hari ini bahwa kami tidak berada di level yang sama," kata gelandang Manchester United, Bruno Fernandes mengenai kekuatan juara Liga Primer Inggris usai memenangkan derbi dengan skor 2-0 pada Sabtu (6/11).

Sementara itu, rekan senegaranya, Cristiano Ronaldo, langsung meninggalkan lapangan dengan kepala tertunduk setelah peluit panjang dibunyikan wasit.

Beberapa saat sebelumnya, ia telah menunjukkan rasa frustrasinya dengan melakukan tekel keras terhadap Kevin De Bruyne yang membuat pemain Belgia itu berguling-guling di lantai dan beruntung ia cuma dikartu kuning.

Dua minggu setelah keberuntungan serupa, terhindar dari kartu merah, dalam kekalahan United 5-0 di kandang dari Liverpool, Ronaldo kembali dibuat frustrasi dan malu.

Skor akhir setidaknya tidak separah ketika lawan Liverpool, namun jangan salah: ini adalah kekalahan lain yang memalukan bagi tuan rumah.

Setelah babak pertama yang sangat dominan dari City, yang memaksa setidaknya empat penyelamatan berkelas dari David De Gea, babak kedua tak ubahnya menjadi sesi latihan bagi City.

Setiap pemain City yang tampil di Old Trafford kecuali kiper memiliki lebih banyak sentuhan daripada Ronaldo – atau pemain United mana pun dalam hal ini.

Dengan lebih dari dua pertiga penguasaan bola, City hanya mengoper bola di sekitar area tuan rumah yang malang, yang justru memiliki tembakan lebih banyak ke gawang De Gea ketimbang Ederson, dengan Eric Bailly bahkan membuka skor bagi City lewat gol bunuh dirinya.

Betapa menyakitkannya hal ini bagi Ronaldo. Ingat, baru beberapa bulan lalu Pep Guardiola tertarik untuk memboyongnya ke Etihad Stadium.

Ronaldo membiarkan hatinya menguasai kepalanya dengan kembali ke mantan klubnya, tetapi ketika mengalami situasi sekarang ini, ia pasti pasti bertanya-tanya apa yang terjadi seandainya ia pindah ke klub Manchester yang satunya.

Bahkan pada usia 36 tahun, Ronaldo telah membuktikan bahwa ia tetap menjadi pencetak gol yang mematikan. Ketika peluang datang, ia bisa menuntaskannya, seperti yang sekali lagi dibuktikannya di Liga Champions musim ini.

Tetapi sang pemenang lima Ballon d'Or sekarang lebih membutuhkan pemain dengan kelas dunia yang mendukungnya di lapangan jika ingin memenangkan trofi bersamanya. Juventus gagal melakukan itu dan menjadi sebab dirinya ingin meninggalkan Turin pada bursa transfer musim panas kemarin.

Jadi, ketika karier luar biasanya memasuki tahun-tahun terakhir, ia sekarang harus menyadari bahwa peluangnya untuk memenangkan trofi besar lainnya di level klub tidak terbantu oleh keputusannya untuk pindah ke Old Trafford daripada Etihad.

Memang, jurang pemisah kelas antara City dan United terlihat jelas pada akhir pekan kemarin. Sementara Bernardo terengah-engah menutupi setiap inci lapangan dari peran gelandang sekaligus striker hingga mencetak gol kedua City, para penyerang United bekerja tanpa menghasilkan kreativitas apa pun.

Cancelo membuktikan dirinya lebih berbahaya daripada Bruno, dengan sang bek sayap serba bisa tampil energik dan penuh determinasi. Umpan silangnya untuk gol Bernardo adalah assist keduanya dalam pertandingan itu dan datang setelah ia mengkreasi tiga gol dalam kemenangan di Liga Champions atas Club Brugge.

Sementara itu di pertahanan, Dias sama sekali tidak terganggu oleh ancaman Ronaldo, yang selanjutnya akan bermain bersama di timnas Portugal.

Tentu saja, perbedaan kualitas bukan hanya tentang para pemain yang tampil. Perbedaan kualitas antara manajer kedua tim juga sangat mencolok.

Ole Gunnar Solskjaer mengemas pertahanannya, berharap United bisa mencetak gol dari serangan balik, memasang Mason Greenwood di sisi sayap yang membayangi gelandang bertahan Rodri, sementara Marcus Rashford dan Jadon Sancho menjadi pemain pengganti di babak kedua.

Setelah itu, ia mengakui pemilihan taktiknya tidak membuahkan hasil: "Ketika Anda kalah dalam pertandingan melawan tim yang bagus, Anda ingin melihat tim Man United yang lebih baik dari itu."

Guardiola, di sisi lain, senang dengan performa timnya, namun jelas, ia tidak mau terlena karena keberhasilannya mengalahkan tim United yang buruk.

"Performa yang solid, permainan yang bagus dan kemenangan yang pantas – tiga poin lagi," katanya. "Anda harus menaruh bola di lemari es. Banyak operan, banyak operan. Kecuali 10 menit di tengah ketika saya pikir kami kehilangan operan bodoh, itu sangat bagus."

City akan kembali setelah jeda internasional dengan percaya diri mengejar Chelsea. Mereka masih merindukan sosok penyelesai akhir yang ulung seperti Ronaldo dan itu terlihat dalam pertandingan terakhir melawan Southampton dan Crystal Palace.

Tapi City bisa mengatasi masalah mereka tanpa striker murni jauh lebih baik ketimbang masalah minimnya dukungan kepada Ronaldo sebagai ujung tombak United.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0