Cristiano Ronaldo kerap dianggap sudah tidak lagi memiliki kelincahan seperti dulu karena sudah mulai termakan usia saat membela Juventus.
Dua tahun lalu, mantan pelatih legendaris Italia, Fabio Capello pernah mengatakan: "Sebenarnya, Cristiano Ronaldo tidak lagi menggiring bola [melewati] lawan selama tiga tahun."
Capello bukan satu-satunya yang memiliki anggapan demikian, yang menilai bahwa gaya permainan Ronaldo sudah berubah seiring bertambahnya usia. Ia dianggap hanya lebih sering menunggu di kotak penalti dan mencetak banyak gol dari titik penalti.
Namun, duel lawan Inter Milan dalam leg kedua semi-final Coppa Italia, Rabu (10/2) menjadi ajang pembuktian Ronaldo, bahwa dirinya yang kini berusia 36 tahun masih menunjukkan kelincahan dalam bermain.
Ronaldo tampil prima di Allianz Stadium dan mengundang perhatian ketika menggirind bola melewati dua pemain Inter sebelum eksekusi akhirnya dimentahkan oleh Samir Handanovic.
Pertandingan berikutnya
Ia memang gagal mencetak gol karena permainan berakhir dengan skor kacamata, namun tetap mampu membawa Juventus lolos ke final Coppa Italia berkat dua golnya yang menandai kemenangan 2-1 dalam partai leg pertama di markas Inter.
Sang superstar Portugal memang tipe pemain langka, yang mampu terus konsisten meski tidak lagi muda. Mantan pelatih fisik Real Madrid, Giovanni Mauri, yang pernah bekerja dengannya bahkan memprediksi Ronaldo bisa terus prima hingga usia 40 tahunan.
"Ketika ia tiba di Italia, saya mengatakan bahwa ia adalah pemain yang tidak seperti pada umumnya," kata Mauri.
"Ia konsisten dan terus mencetak gol. Ia mengikuti metode [latihan] yang kami usulkan di Madrid, yang menekankan bahwa istirahat adalah bagian fundamental dari proses latihan."
"Istirahat bukan berarti hanya sekadar tidur. Tidak pasif, namun terdiri dari latihan khusus yang bertujuan untuk mencapai kebugaran otot, mental dan artikular."
