Wawancara kontroversial Romelu Lukaku di mana ia mengklaim "tidak bahagia" di Chelsea dilaporkan membikin rekan-rekan satu timnya terkejut, dengan tak ada pemain yang bakal membela di sisinya.
Lukaku dicoret oleh sang manajer, Thomas Tuchel, saat Chelsea imbang 2-2 kontra Liverpool, Minggu (2/1), setelah wawancara tak berizinnya dengan Sky Italy dirilis tiga pekan setelah direkam.
Dalam video wawancara itu, Lukaku mengkritik Tuchel karena mengganti formasi dan mengaku ingin kembali ke Inter Milan — lima bulan setelah ia menjadi pemain termahal Chelsea dengan harga £97,5 juta, dan membuat rekan-rekannya berang.
Waktu dan isi wawancara tersebut membuat Chelsea gonjang-ganjing, mengingat Lukaku baru saja mencetak dua gol krusial di dua laga terakhirnya dan mendapat pujian dari Tuchel.
Bos Chelsea itu akhirnya tak punya pilihan lain selain mencoretnya dari skuad, dengan berkata kontroversi yang ditimbulkan Lukaku menimbulkan kegaduhan dan distraksi yang tak perlu menjelang salah satu laga terpenting mereka musim ini.
Menurut The Athletic, orang-orang di dalam klub syok berat mendengar ucapan Lukaku, termasuk rekan-rekannya di ruang ganti.
Terlebih, laporan tersebut mengklaim beberapa pemain merasa striker 28 tahun itu ingin cabut di bursa Januari.
Tetapi usaha Lukaku meninggalkan Stamford Bridge malah menjadi senjata makan tuan, saat ini ia tidak mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya untuk memaksa pihak klub melepasnya.
Seorang narasumber yang dikutip The Athletic berkata: "Saya berbicara kepada salah satu pemain dan bertanya apakah ada yang membela Lukaku. Ia jawab tidak ada."
Tuchel bakal bertemu Lukaku, Senin (3/1) waktu setempat, yang berpotensi menjadi penentu masa depannya di Chelsea, meski pelatih asal Jerman itu membuka pintu rekonsiliasi dengan sang pemain.
"Ia pemain kami, akan selalu ada jalan kembali," ujar Tuchel kepada Sky Sports.
"Kami akan menyelesaikan ini di balik layar dan begitu kami mengambil keputusan, Romelu akan tahu, mungkin Anda juga akan tahu. Saya tak akan membahas ini sekarang," jelas Tuchel.
Lukaku menjalani masa bakti keduanya di Chelsea mulai akhir Agustus lalu, dan menyebut kepulangannya ke Stamford Bridge sebagai "impian".
Ia dijual Inter setelah mempersembahkan gelar Serie A pertama dalam 11 tahun dengan mencetak 24 gol di liga di bawah arahan eks-bos Chelsea, Antonio Conte.
Awalnya, kehadiran Lukaku tampak akan menjadi solusi ketajaman lini depan mereka dan mengantarkan Chelsea ke perburuan gelar Liga Primer Inggris.
Tetapi nasibnya memburuk setelah mengalami cedera engkel dan positif Covid-19, membuatnya melewatkan beberapa laga penting.
Ia cuma bisa mencetak lima gol di EPL dalam 14 penampilan sejauh ini dan dua gol di Liga Champions Eropa, dan kini sepertinya akan kesulitan meraih posisi di starting XI.




