Penyerang Inter Milan Romelu Lukaku menegaskan dirinya bisa menembus level seperti penyerang terbaik dunia saat ini, yaitu Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan juga Robert Lewandowski.
Pemain asal Belgia tersebut menunjukkan performa gemilang sejak bergabung dengan Nerazzurri pada musim panas 2019 lalu dengan mengoleksi 46 gol dan delapan assist dalam 64 pertandingan di semua ajang sejauh ini.
Kedatangan Lukaku membuat Inter mengakhiri posisi sebagai runner-up di Serie A Italia, menembus semi-final Coppa Italia dan juga menjadi finalis Liga Europa.
"Saya salah satu dari lima striker terbaik di dunia," ujar Lukaku kepada France Football. "Saya tidak bisa melakukan hal yang salah dari sudut pandang taktik atau pergerakan.
"Jika Cristiano Ronaldo, Messi atau Lewandowski telah melampaui batasan mereka, mengapa saya juga tidak bisa melakukannya?"
Meski demikian, Lukaku memilih merendah ketika dirinya dibanding-bandingkan dengan legenda sepakbola asal Brasil, Ronaldo.
"Dia mencetak lebih dari 100 gol untuk tim nasional, terlalu dini untuk membuat perbandingan," imbuh Lukaku. "Di kota Milan, semua orang berbicara pada saya tentang 34 gol Ronaldo dalam musim perdananya.
"Saya senang bisa menyamainya, ya. Tetapi dia telah memenangkan Piala UEFA, dan saya kalah di final. Sekarang, saya berjuang untuk meraih trofi."
Lukaku juga mengungkapkan hubungan spesial dengan pelatih Antonio Conte, yang ternyata selalu mempercayai kualitasnya sebagai salah satu striker terbaik dunia.
"Pelatih memberitahu saya bahwa jika saya kuat saat memunggungi gawang, maka tidak ada yang bisa menghentikan saya," ujar Lukaku.
"Dia memberitahu saya tentang itu pada Piala Dunia 2014, sebelum dia meninggalkan Juventus dan mengulanginya lagi pada saya ketika dia di Chelsea.
"Eden Hazard menjadi perantara; dia memberi nomor saya kepada direktur olahraga di The Blues, yang kemudian menelpon saya dan memberitahu pelatih baru Chelsea menginginkan saya.
"Tetapi saya masih belum mengetahui siapa pelatih baru mereka. Ketika saya datang di pertemuan, saya melihat Conte dan saya harusnya sudah menyadari, pasti dia."
