Roman Abramovich Chelsea ownerGetty Images

Roman Abramovich Mundur, Bagaimana Nasib Chelsea Kini Jelang Final Piala Liga?

Pernyataan Roman Abramovich menyoal status kepemilikannya atas Chelsea menggemparkan jagad sepakbola, Minggu (27/2) dini hari WIB kemarin.

Ia menyatakan bahwa wali amanat yayasan amal Chelsea bakal mengambil alih "kepengurusan" klub hingga waktu yang tak ditentukan.

Pernyataan tersebut masih meninggalkan berbagai tanda tanya, tetapi GOAL bisa menjelaskan situasinya.

Sekarang siapa yang memegang kuasa di Chelsea?

Pendeknya, Roman Abramovich masih merupakan pemilik Chelsea.

Namun ia sudah mengundurkan diri dari jajaran kepemimpinan, yang berarti ia tak akan terlibat dengan operasional The Blues yang ia beli pada 2003 lalu.

Motivasi Chelsea adalah untuk memastikan citra mereka tidak tercoreng karena diasosiasikan dengan figur berkuasa dari Rusia di tengah-tengah krisis di Ukraina setelah invasi militer Rusia.

Wali amanat yayasan amal Chelsea adalah sebagai berikut: Bruce Buck, John Devine, Emma Hayes, Piara Power, Paul Ramos, dan Sir Hugh Robertson.

Kini merekalah yang akan mengurusi segala permasalahan yang biasanya ditangani oleh sang pemilik.

Hal ini pun tertuang dalam pernyataan Abramovich: "Saya selalu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kebaikan klub. Saya mempertahankan komitmen atas nilai ini."

"Untuk itulah mengapa hari ini saya menyerahkan kepengurusan dan perawatan Chelsea FC kepada wali amanat yayasan amal Chelsea."

"Saya meyakini bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, para pemain, staf, dan fans."

Namun, para wali amanat tidak bertanggung jawab atas operasional harian Chelsea.

Direktur Marina Granovskaia akan terus mengepalai operasional sepakbola, bersama dengan penasehat teknis Petr Cech. Nama-nama seperti Bruce Buck, Guy Lawrence, dan Eugene Tenenbaum masih menjadi dewan direksi dan akan terus menjalankan sektor lainnya.

Akankah situasi Abramovich merusak finansial Chelsea?

Perlahan, Chelsea sudah beranjak ke model finansial yang lebih berkelanjutan. Mereka tak lagi memerlukan suntikan modal personal dari Abramovich seperti dahulu kala.

Awalnya, The Blues mencatatkan kerugian masif ketika Abramovich membeli mereka pada 2003, tetapi kini sudah kian matang dan menjelma menjadi superklub solid setelah nyaris 20 tahun kepemilikannya.

Secara keseluruhan, ia sudah menyuntikkan £1,5 milyar lebih dari kekayaan pribadinya untuk menjaga aliran dana klub selama nyaris dua dekade.

Abramovich dispekulasi bisa menarik kembali £1,5 milyar yang ia gelontorkan, dengan Chelsea berutang padanya dalam bentuk pinjaman. Namun, GOAL diyakinkan oleh berbagai narasumber bahwa, seperti sebelumnya, Abramovich tak akan menagih utang tersebut dalam beberapa waktu ke depan.

Apakah Abramovich akan tetap disanksi pemerintah Inggris?

Ada seruan di Inggris untuk menghukum warga negara Rusia super kaya demi menekan Vladimir Putin setelah agresi militernya terhadap Ukraina.

Mencopot kepemilikan Abramovich atas Chelsea, termasuk properti senilai £152 juta masih menjadi opsi yang di luar kendali dirinya.

Namun GOAL memahami bahwa ia tak akan menjual Chelsea untuk saat ini.

Bisakah Chelsea merekrut pemain?

Chelsea masih memiliki aliran dana dari hak siar, sponsor, penjualan pemain, dan pemasukan matchday, sehingga mereka masih bisa beroperasi.

Ini memungkinkan mereka untuk melakukan bisnis di bursa transfer, meski baru bisa melakukannya begitu jendela transfer dibuka di musim panas.

Harus dikatakan bahwa Abramovich memang sering terlibat dalam kesepakatan transfer. Ia pun terlibat dalam kedatangan Kai Havertz dan Romelu Lukaku ke Chelsea.

Juga, ia menalangi segala kekurangan dana di masa lalu ketika The Blues mencoba merekrut pemain.

Masih belum diketahui apa dampaknya terhadap urusan transfer Chelsea di musim panas tetapi mereka diprediksi tetap bisa beroperasi di bursa meski tanpa keterlibatan Abramovich.

Apa dampaknya buat final Piala Liga?

Permasalahan yang meliputi Abramovich dan persoalan politik disebut di luar tanggung jawab dan kapasitas skuad, tetapi timing kejadian ini sangat tidak ideal.

Pengumuman mundurnya Abramovich tiba kurang dari 24 jam dari final Piala Liga Inggris (Carabao Cup) melawan Liverpool, dan bisa menjadi distraksi.

Thomas Tuchel dimengerti sudah diberi tahu terlebih dahulu menyoal pengumuman ini ketika melaksanakan sesi latihan menjelang laga final di Wembley tersebut.

Ia juga sudah mengakui bahwa peristiwa ini merupakan distraksi pada jumpa pers menjelang final versus Liverpool.

"Secara umum situasi ini, buat saya dan staf dan semua orang di Cobham, buat pemain, mengerikan," kata Tuchel pada jumpa pers Jumat (25/2) sore waktu setempat.

"Tak ada yang mengharapkan ini. Cukup sukar dipercaya, mengaburkan pikiran kami, mengaburkan kegembiraan menjelang final [Piala Liga Inggris melawan Liverpool], dan menghadirkan ketidakpastian yang besar."

"Saya bisa memahami opini dan kritikan buat klub ini hingga titik tertentu, buat kami yang menjadi wakil klub ini. Saya bisa memahaminya dan kami tak bisa sepenuhnya terbebas darinya."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0