Rodri, Man City, UCL 2021-22Getty

Kebangkitan Rodri: Cadangan Di Final Liga Champions Kini Otak Lini Tengah Manchester City

Performa Rodri, bersama Manchester City terus menanjak. Ia tidak patah arang, walau sempat terpinggirkan karena kalah bersaing dengan rekan setimnya yang lain.

Keputusan Pep Guardiola, tidak menurunkan Rodri, pada final Liga Champions musim lalu dinilai jadi satu di antara alasan Manchester City, gagal menjadi juara. The Citizens, takluk dari Chelsea lewat gol tunggal yang diukir Kai Havertz

Guardiola, bukan cuma tidak memainkan Rodri, pada pertandingan final kontra Chelsea saja. Di partai semi-final leg kedua Liga Champions, melawan Paris Saint-Germain, pemain asal Spanyol tersebut juga absen.

Padahal, selama pertandingan babak gugur sebelumnya, Rodri selalu dipercaya bermain. Akibatnya, ia merasa gelisah karena cuma dijadikan Guardiola sebagai pajangan di bangku cadangan.

Maju cepat ke hari ini, Rodri memegang peran penting dalam membawa Manchester City menduduki puncak klasemen. Ia cuma absen tiga kali pada 19 pertandingan yang dimainkan.

Kepercayaan Guardiola terhadap Rodri, merupakan hasil dari kerja kerasnya. Mantan juru formasi Barcelona tersebut memilih pemain yang bisa menggabungkan disiplin posisi dengan tekanan energi tinggi, sambil juga menunjukkan penggunaan penguasaan bola yang tajam untuk menahan serangan.

Persyaratan yang dimiliki Guardiola, ada semuanya pada diri Rodri. Alhasil, ia selalu dipercaya untuk memegang peran penting dalam lini tengah Manchester City.

"Musim lalu dia bermain bagus. Mungkin di bagian akhir musim dia sedikit turun, tapi kami memberinya lebih banyak menit bermain musim lalu dan kami harus berhati-hati musim ini," kata Guardiola tentang Rodri awal musim ini.

“Dia bermain di level yang luar biasa, konsistensi, bukan hanya satu pertandingan. Menjaga gelandang harus tujuh atau delapan [dari sepuluh] sepanjang waktu, dia tidak bisa menjadi tiga atau empat karena itu akan menghancurkan tim. Dia bermain secara konsisten bertahan dan menyerang di puncak," Guardiola menambahkan.

Tak ada rasa lelah untuk Rodri, yang selalu rajin membantu serangan dan pertahanan. Ia juga punya akurasi tendangan jarak jauh yang oke dan sudah ditunjukkannya ketika Manchester City melawan Everton, beberapa waktu lalu.

Secara bertahan, Rodri adalah pemain yang tahu di mana menempatkan diri di lapangan untuk memotong serangan balik, melakukan pelanggaran taktis sesekali ketika diperlukan. Kemampuan itu seperti pemain senior Manchester City, Fernandinho.

Dapat dimengerti bahwa belum lama ini para penggemar mempertanyakan apakah Rodri akan dapat menggantikan peran Fernandinho. Akan tetapi juga tidak mengherankan bahwa Guardiola telah mampu membentuknya menjadi gelandang bertahan yang mumpuni.

Pemain Manchester City, seperti Riyad Mahrez dan Joao Cancelo telah meluangkan waktu untuk belajar dan beradaptasi dengan filosofi Catalan. Sementara Jack Grealish masih menjalani proses penyesuaian setelah kedatangannya di musim panas yang memecahkan rekor.

Hanya saja, ada tanggung jawab lebih besar dan tekanan untuk menyesuaikan diri dalam peran Rodri. Keadaan tersebut yang membuatnya untuk konsisten bermain gemilang.

Hasil imbang 2-2 di Anfield mungkin merupakan penampilan paling mengesankan Rodri musim ini. Liverpool bermain mantap sepanjang pertandingan tersebut.

Rodri berhasil memblok tendangan Fabinho yang tinggal berhadapan dengan mulut gawang di menit ke 86. Andai ia tidak ada, Liverpool dipastikan meraih kemenangan pada laga tersebut.

"Saya pikir peluang terbesar yang tidak kami ambil. Saya harus melihatnya kembali. Namun, saya tidak tahu bagaimana dia memblok bola. Bagi saya bola sudah masuk," ucap manajer Liverpool Jurgen Klopp.

Para pemain Manchester City, tidak pernah berhenti belajar di bawah asuhan Guardiola. Akan tetapi, Rodri mampu mencernanya setiap instruksi yang diberikan sehingga selalu dapat kepercayaan bermain.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0