Robert AlbertsPersib Bandung

'Feeling' Pelatih Persib Bandung Sudah Tak Enak Lihat Nama Wasit Fariq Hitaba

Hasil pada laga pekan ke-32 Liga 1 2021/22 membuat Persib Bandung makin berat untuk mengejar posisi satu klasemen, Bali United. Persib ditahan imbang Persebaya Surabaya, 1-1, pada pertandingan yang digelar Sabtu (19/3) malam WIB, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol David da Silva, Persib berpeluang memperbesar keunggulan ketika David mendapat peluang untuk mencetak gol kedua. Namun hakim garis menilai striker asal Brasil itu offside. Padahal, bola yang diterima David adalah backpass pemain Persebaya.

Akhirnya Persib terhukum karena Ardi Idrus pun dikartu merah pada menit ke-69, dan beberapa menit kemudian Ricky Kambuaya mencetak gol untuk Persebaya. Laga selesai 1-1, dan Maung Bandung hanya bisa mendapatkan satu poin, alias gagal menyamai poin milik Bali United.

Robert Rene Alberts menggerutu dengan beberapa keputusan pengadil pada pertandingan ini. Termasuk kartu kuning yang kembali ia terima di bench, sama seperti laga awal Maret lalu, ketika Persib melawan Persija Jakarta, dan pertandingan juga dipimpin oleh wasit Fariq Hitaba.

“Saya cukup terkejut saat mengetahui wasit bertugas sama-sama dengan di beberapa laga ke belakang, yang mana kami mendapat enam kartu kuning. Selama terlibat di sepakbola profesional selama sekitar 40 tahun, sulit untuk memahami ini,” keluh Robert selepas pertandingan.

"Saya sudah merasa khawatir sejak sebelum laga dimulai, dan berkata kepada pemain, lalu ketakutan saya menjadi kenyataan. Karena 45 menit pertama kami sudah mendapat tiga kartu kuning plus satu kartu kuning kepada saya."

“Yaya [Sunarya, pelatih fisik] juga berkata kepada saya, ketika Yaya bertanya kenapa dikartu kuning, dia [wasit] tidak menjawab apa-apa. Padahal saya tidak berteriak apapun kepada wasit, saya hanya berteriak sebagai bentuk rasa frustrasi karena pemain kami dikartu kuning," urai Robert.

Pada babak pertama, Robert berulang kali menghadap belakang bench untuk meminta kalangan Persib di tribune tidak berteriak. Gesture tersebut sebagai antisipasi Robert yang takut dirinya kembali mendapat kartu kuning seperti laga versus Persija. Dan akhirnya, Robert memang dikartu kuning lagi saat melawan Persebaya.

Robert juga sempat menatap hakim garis terus-menerus setelah David dinyatakan offside padahal dia menerima bola dari pemain lawan. Memang, posisi David ada lebih depan dari pemain Persebaya, namun bola tersebut bukan hasil umpan pemain Persib.

"Sejak kapan saat ada pemain lawan melakukan backpass lalu dianggap sebagai offside? Kami mendapat peluang mencetak gol saat pemain Persebaya melakukan backpass dan sangat jelas, semua bisa melihat itu jelas-jelas backpass,” kata Robert.

"Tapi wasit mengganggap bahwa itu adalah offside, dan itu kesalahan besar oleh wasit di pertandingan ini. Tapi dia hanya berlalu begitu saja sedangkan kami kehilangan poin. Tapi mungkin jika kami marah, kami akan mendapatkan kartu lagi. Padahal, kami juga mempunyai hak untuk marah jika situasinya seperti itu,” tutupnya gusar.

Jalan Persib untuk menjadi juara musim ini makin berat dengan hasil imbang tersebut. Selisih poin mereka dua dari Bali United, yang baru memainkan 31 pertandingan. Kunci juara Maung Bandung hanya dua kemenangan pada dua laga sisa musim ini, plus berharap Bali United gagal mendulang poin penuh terus-menerus.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0