Robbie Keane TottenhamGetty Images

Robbie Keane: 21 Tahun Karier Legenda Irlandia Yang Dianggap Begitu Saja

Untuk mengatakan bahwa Robbie Keane adalah pemain buruk akan menjadi sesuatu yang meremehkan. Meski, mantan penyerang Leeds, Inter Milan, Liverpool, Tottenham Hotspur memang lebih banyak menderita selama 21 tahun kariernya.

Namun, lebih dari patut dicatat, bahwa Keane adalah topskor sepanjang masa timnas Irlandia dengan koleksi 68 gol dalam 146 pertandingan.

Sang penyerang juga merupakan pencetak gol terbanyak kelima dalam sejarah Spurs dengan 122 gol dari 306 pertandingan dan salah satu penyerang produktif di Liga Primer Inggris dengan 126 gol.

Itu tidak buruk bagi seseorang yang dianggap banyak orang bukan pemain hebat.

Keane telah benar-benar melalang buana ke tujuh lautan sebagai pesepakbola. Delapan transfer, sembilan tim, 14 manajer, dan 14 tahun. Ia telah melakukan perjalanan dari Auld Sod ke Black Country ke Lombardy, Liverpool, dan London.

Singkatnya, Robbie Keane tidak pernah menyerah.

Robbie Keane CoventryGetty

Kariernya adalah kisah usang. Dari pesepakbola anak sekolah di kelas pekerja urban Tallaght, ia dijemput oleh Crumlin United sebelum Liverpool dan Wolverhampton datang memantau.

Keane memilih Wolves dan Steve Bull daripada Liverpool dan Roy Evans karena dia merasa tim utama akan datang lebih cepat di Molineaux, dan dia benar.

Dia melakoni debutnya dalam waktu dua tahun setelah pindah ke Inggris, dan dalam satu musim, pemain berusia 17 tahun itu akan menjadi pencetak gol terbanyak klub, sementara sejumlah tim Liga Primer memonitor di tribune.

Langkah tersebut membuahkan hasil saat Keane mulai mencetak gol secara reguler untuk tim Black Country. Penampilannya yang luar biasa saat ia membantu memandu tim U-18 Irlandia secara mengejutkan meraih gelar Piala Eropa pada 1998.

Keane menandai debut internasionalnya untuk timnas Irlandia melawan Republik Ceko di Olomouc pada musim yang sama, diikuti dengan penampilan yang mengesankan melawan Argentina, Paraguay, Swedia, dan Meksiko sebelum dia mencetak gol pertamanya untuk negaranya dengan brace melawan Malta di Dublin.

Jadi mengejutkan melihat bahwa Gordon Strachan dan Coventry City yang melakukan langkah pertama untuk anak muda itu.

Tiba-tiba, Keane adalah remaja termahal dalam sejarah sepakbola Inggris dengan label harga £6 juta.

Lompatan statistik yang mengesankan di level yang lebih tinggi ini mendorong banyak manajer terkemuka Liga Primer mengevaluasi sang pemain dan menjadi hal yang biasa bagi mereka untuk dihubungkan dengan striker muda itu sebagai target transfer potensial. Satu pertanyaan seperti itu mendorong Sir Alex Ferguson untuk menyatakan, "Saya tidak akan membayar £600.000 untuk anak itu, apalagi £6 juta!"

Robbie Keane Inter Serie AGetty

Itu tidak membuat Marcelo Lippi mundur, dan kurang dari 12 bulan setelah bergabung dengan Coventry sebagai rekor pembelian, pemuda Irlandia itu pindah ke Inter Milan dengan biaya rekor lainnya, £13 juta!

Keputusan Keane menerima transfer ke Inter dipertanyakan di semua lini karena hampir setiap pundit Liga Primer dan Irlandia memiliki pendapat mereka. Kebijaksanaan konvensional adalah bahwa Keane telah pindah ke Italia terlalu dini.

Pada akhirnya, para pakar benar saat Keane kembali ke Inggris untuk membela Leeds United arahan David O'Leary setelah hanya empat bulan di Italia.

Sempat melalui start oke di Leeds, Keane akhirnya kalah bersaing dengan mantan striker Liverpool yang didatangkan, yakni Robbie Fowler.

Tottenham Hotspur menjadi klub kelima Keane hanya dalam enam tahun—dia masih berusia 22 tahun—dan White Hart Lane menjadi rumah bagi legenda Irlandia itu yang bertahan selama enam musim pertama.

Keane menonjol di Spurs di tengah skuat rata-rata. Tiga pelatih berbeda di awal, Glenn Hoddle digantikan oleh Jacques Santini, dan hanya 13 pertandingan kemudian tongkat manajerial diserahkan kepada Martin Jol.

Keane menjadi topskor Spurs untuk musim ketiga beruntun. Namun, entah bagaimana ia tiba-tiba menjadi pilihan keempat setelah, Jermain Defoe, Mido, dan Frederic Kanoute.

Tapi, Keane akhirnya menemukan kemitraan yang padu dengan Mido di lini serang dan nama pertama dipercaya sebagai kapten setelah Ledley King mengalami cedera lutut parah.

Hampir bawa Spurs lolos ke Liga Champions pada 2006, Keane dkk meraih trofi terakhir hingga ini yakni Piala Liga Inggris 2008 di bawah asuhan Juande Ramos. Kala itu, penyerang dengan selebrasi khas itu berduet dengan Dimitar Berbatov.

Robbie KeaneGetty

Sempat semusim setelah pindah ke Liverpool dan malah berada di titik terendah karier di Anfield, Keane kembali ke London Utara.

Di bawah kepelatihan Harry Redknapp, Keane tidak cocok dengan filosofi dan taktik sang manajer. Redknapp lebih cocok dengan duet Defoe-Crouch yang sepenuhnya fokus pada kotak penalti.

Performa Keane makin menurun di level klub, tapi tidak di timnas Irlandia untuk menembus Euro 2012. Ia lalu dipinjamkan Spurs ke Celtic dan West Ham sebelum hijrah permanen ke klub MSL LA Galaxy.

Keane pensiun di klub India ATK sebagai pemain sekaligus manajer pada 2018. Ia memulai karier manajerial penuh sebagai pada tahun yang sama di timnas Irlandia sebagai asisten Mick McCarthy yang dilanjutkan sebagai asisten pelatih Middlesbrough arahan eks rekan setimnya di Leeds dan Spurs, Jonathan Woodgate.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0