Mohamed Salah Jordan Henderson Trent Alexander-Arnold Liverpool Roma Champions LeagueClive Brunskill

ROAD TO KIEV: Parade Gol Warnai Perjalanan Liverpool Ke Final

Sebagai paket kejutan, Liverpool akan mengemban misi besar untuk menghentikan dominasi Real Madrid kala bertemu di partai final Liga Champions musim ini di Kiev, Minggu (27/5) dini hari WIB.

Madrid memang lebih difavoritkan untuk menjadi juara, tapi kualitas The Reds yang mampu menembus final juga tak boleh dipandang remeh. Parade gol mewarnai perjalanan mereka hingga sampai ke fase akhir turnamen.

Total 46 gol sudah diciptakan pasukan Jurgen Klopp dan yang paling impresif, 29 di antaranya datang melalui aksi cemerlang trio lini depan mereka yakni Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Selain catatan sebagai tim paling produktif, Liverpool juga punya bekal lain berupa ambisi besar memutus dahaga gelar di Eropa, yang terakhir mereka capai pada 2005 lalu ketika menang dramatis atas AC Milan di Istanbul.

Perjalanan Liverpool di Liga Champions musim ini tergolong panjang lantaran mereka memulai dari babak kualifikasi. Fase ini mereka lewati tanpa halangan berarti, melumat wakil Bundesliga Jerman, Hoffenheim dengan agregat kemenangan 6-3.

Liverpool Maribor Champions LeagueGetty

Di fase grup, mereka sempat menampilkan performa kurang meyakinkan di awal kala dipaksa bermain imbang secara beruntun oleh Sevilla dan Spartak Moskwa. Kemenangan yang mereka butuhkan demi melaju lebih jauh datang pada laga ketika dan dengan skor yang mencolok, menggilas klub Slovenia, NK Maribor tujuh gol tanpa balas.

Hanya Sevilla yang menjadi batu sandungan berarti karena dalam dua pertemuan, Liverpool tak mampu menaklukkan kontestan asal Spanyol tersebut. Selebihnya mereka melenggang mulus dengan menjadi pemuncak Grup E tanpa tersentuh kekalahan.

Melaju ke babak 16 besar, undian mempertemukan Liverpool dengan Porto. Awalnya banyak yang meragukan kans mereka, tapi di luar dugaan raksasa Portugal tersebut mampu dilumat dengan agregat 5-0. Kemenangan lima gol tanpa balas mereka raih di markas Porto berkat hat-trick Sadio Mane. Hasil ini meringangkan beban Liverpool yang tampil santai dan menyudahi duel leg kedua tanpa gol.

Kejutan berlanjut di perempat-final, Liverpool menjadi momok bagi Manchester City. Setelah menjadi tim yang mampu memutus dominasi kemenangan City di Liga Primer Inggris dengan kemenangan 4-3 pada Januari lalu, kubu Merseyside merah meneruskannya di kancah Eropa dengan dua kali memukul rival domestik mereka.

Liverpool vs Manchester CityGetty Images

Mengawali leg pertama di Anfield, Liverpool tampil luar biasa dan membuat City nyaris tak berkutik. Hasilnya, kemenangan impresif 3-0 berkat kontribusi Salah, Alex Oxlade-Chamberlain dan Mane. Gabriel Jesus sempat membawa harapan bagi City untuk comeback di Etihad Stadium, tapi sepasang gol Salah dan Firmino menutup laga dengan skor 2-0. Liverpool pun memupus ambisi besar Pep Guardiola dengan agregat 5-1.

Barisan depan Liverpool terus tak terbendung ketika memasuki semi-final. Menjamu AS Roma di leg pertama, mereka hampir bisa menorehkan kemenangan fantastis 5-0 sebelum Edin Dzeko dan Diego Perotti menipiskan ketertinggalan sekaligus memberikan harapan bagi wakil Serie A Italia untuk membalikkan keadaan di pertemuan kedua.

Optimisme untuk mengulangi kisah comeback luar biasa saat menghadapi Barcelona membuat Roma tampil spartan di Stadio Olimpico. Mereka memaksa Liverpool untuk was-was selama 90 menit, akan tetapi kemenangan 4-2 mereka tak berarti apa-apa karena Liverpool tetap unggul agregat 7-6 dan berhak meraih tiket ke final.

Iklan