Riola Xhemaili NXGN GFXGOAL

Riola Xhemaili: Bintang Muda Swiss Yang Mengidolakan Cristiano Ronaldo

Suatu hari Ana-Maria Crnogorcevic, yang pernah juara Eropa dua kali bersama Barcelona, berbincang dengan rekan setimnya di Swiss Riola Xhemaili menjelang Euro Wanita. Ia bertanya bagaimana rasanya memenangkan gelar besar kepada pemain berusia 19 tahun tersebut.

"Bukankah kamu sudah memenangkan sesuatu?" tanya Crnogorcevic. "Belum," jawab Xhemaili.

"Itu akan datang. Jangan khawatir," Crnogorcevic coba meyakinkan Xhemaili.

Sangat mudah bagi bintang Barcelona tersebut untuk menjadi begitu percaya diri. Ia menyadari Xhemaili punya bakat yang luar biasa dalam dirinya.

Xhemaili berada di turnamen besar pertamanya musim panas ini sebagai pemain termuda dalam skuad Swiss. Suatu prestasi yang datang setelah musim pertamanya bermain dengan satu di antara liga top Eropa, Frauen-Bundesliga, bersama Freiburg.

Penampilan impresif langsung ditunjukkan Xhemaili pada musim perdananya. Makin terasa spesial karena usianya yang begitu muda dan baru delapan tahun lalu bermain sepakbola untuk sebuah tim.

Tidak butuh waktu lama baginya beralih dari bola voli ke sepakbola. Pada usia 15 tahun, Xhemaili melakukan debut untuk Basel dan bermain di timnas kelompok umur Swiss.

Pada paruh kedua tahun berikutnya, Xhemaili dipercaya mengenakan ban kapten untuk klubnya. Ia juga membuat debut internasional seniornya di timnas Swiss.

“Saya adalah pribadi yang dapat mengatasi tekanan ekspektasi dengan baik,” kata Xhemaili, yang menyebut Cristiano Ronaldo sebagai idola terbesarnya, pada tahun 2020.

Xhemaili menjadikan Ronaldo sebagai acuan dalam bermain sepakbola. Hal tersebut juga sebagai alasan mengapa ia bisa mencapai karier masuk timnas senior Swiss dengan begitu cepat.

Calon bintang Swiss ini mulai menjadi perhatian Birgit Bauer, kepala departemen sepakbola wanita dan anak perempuan di SC Freiburg. Pertama kali melihatnya bermain dalam pertandingan antara dua tim junior Freiburg dan Basel. Dari sana, dia tahu dia harus menandatanganinya.

Sebelum eksploitasi yang menjadi berita utama itulah Birgit Bauer, kepala departemen sepakbola wanita dan anak perempuan di SC Freiburg. Pertama kali melihatnya bermain, dalam pertandingan antara dua tim junior Freiburg dan Basel. Dari sana, ia tahu harus merekrutnya.

“Riola sangat aman saat menguasai bola,” kata Bauer kepada GOAL, mengingat sifat dan bakat yang menonjol terlihat dalam diri Xhemaili. “Dia teknisi yang sangat bagus. Dia juga memiliki mata yang sangat bagus - dia bisa membaca permainan dengan baik.”

Hingga akhirnya Xhemaili langsung direkrut dan pindah ke Jerman pada usia 18 tahun. Ia bergabung dengan klub yang terkenal telah menghasilkan bintang, seperti Giulia Gwinn dan Klara Buhl.

"Datang ke Jerman dari Swiss tidak semudah itu,” kata Bauer.

“Bundesliga memiliki kualitas yang berbeda. Ini juga diperhatikan di Rio. Dia memiliki kesulitan awal, tetapi selalu memberikan segalanya. Dia telah menjadi sangat berharga untuk permainan kami,” tambahnya.

Statistik mendukung itu. Pada akhir musim, Xhemaili memiliki enam assist, terbanyak dari semua pemain Freiburg, dan telah mencetak gol pertamanya di divisi tersebut. Ia juga menjadi pemain utama dalam starter Swiss.

“Kadang-kadang Anda harus sedikit mendisiplinkannya, tapi itu bagus,” tawa Coumba Sow, pencetak gol pertama Swiss di Euro, ketika ditanya bagaimana rasanya bermain dengan Xhemaili di lini tengah. "Dia rumit dalam pikirannya."

La Nati masuk ke pertandingan grup terakhir di Euro Wanita, melawan juara bertahan Belanda, dengan satu poin di papan klasemen grup sehingga membutuhkan kemenangan untuk lolos. Xhemaili akan berharap untuk membuat debut kompetisinya dalam pertemuan berisiko tinggi tersebut.

Apakah Xhemaili masuk ke lapangan atau tidak, pengalaman yang didapatkan di Inggris akan sangat bermanfaat ketika kembali ke Jerman untuk menyelesaikan musim keduanya di luar negara asalnya.

Di sana, Xhemaili memiliki pelatih baru, Theresa Merk, yang tidak sabar untuk bekerja dengannya. Merk bergabung dengan Freiburg setelah menghabiskan satu tahun di Swiss mendengar semua tentang kemampuan gelandang muda itu. Sementara ia juga memiliki kesempatan untuk melihatnya berlatih dan bermain dengan tim nasional juga.

“Riola adalah pemain yang cukup teknis yang memiliki kekuatan terbesarnya dalam permainan ofensif,” kata Merk, menggambarkan kesan pertamanya tentang anak asuhnya itu kepada GOAL.

“Dia mampu menciptakan situasi berbahaya untuk dirinya sendiri di sekitar kotak, tetapi juga dengan memainkan umpan kreatif kepada rekan satu timnya sehingga mereka bisa mencetak gol."

“Selalu ada kebutuhan untuk gelandang kreatif dan ofensif yang selalu ingin menguasai bola dan tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Kami ingin memainkan sepakbola seperti itu sehingga menutupi banyak kekuatannya.”

Ketika ditanya apa yang membuatnya tidak sabar untuk bekerja dengan Xhemaili, Merk berbicara tentang kemampuan sang gelandang muda itu dalam menguasai bola.

“Ini juga menarik betapa terbukanya dia untuk mempelajari hal-hal baru dan mengatasi sistem dan gaya permainan yang baru.”

Tapi ada kualitas lain dari Xhemaili yang harus diperhatikan juga, yang menurut Bauer juga membuatnya "penting". "Dia tidak pernah dalam suasana hati yang buruk," jelasnya. "Dia selalu dalam suasana hati yang baik dan menyebarkan suasana hati yang baik ini."

Dari menjadi kapten remaja di Basel hingga salah menjadi salah satu prospek muda paling menarik di Swiss, dengan semua sifat dan bakat yang dimilikinya. Tidak heran jika Xhemaili telah menjadi anggota berharga dari setiap tim tempat dia bermain sejauh ini, dan tidak diragukan lagi performanya akan terus meningkat seiring jam terbang bermainnya di level klub maupun di level internasional.

Iklan