Dybala story JuventusGetty

Ribet Soal Perpanjang Kontrak, Paulo Dybala Dicap Cengeng

Musim ini akan menjadi yang terakhir untuk kebersamaan Juventus dan striker asal Argentina, Paulo Dybala. Juventus dilaporkan berbagai media Italia sudah menyerah dengan situasi Dybala -- yang meminta kenaikan signifikan pada nilai kontraknya.

Sudah sejak akhir 2021 lalu Dybala memang disebut sudah tak mau lagi bertahan di Allianz Arena, dan cukup 'ribet' soal permintaan kontrak barunya. Juventus terus berupaya bernegosiasi dengan eks Palermo ini, tapi akhirnya kedua pihak tak menemui kata sepakat.

Pembicaraan informal kedua pihak sempat berada di nilai 11 juta euro per musim, dan nilai tersebut sudah termasuk bonus yang menyentuh angka 2 juta euro. Sayangnya, laporan di Italia menyebut bahwa Juventus akhirnya merevisi kontrak untuk Dybala hingga turun ke angka 7 juta euro plus bonus.

Petinggi Juventus dan Dybala tidak kunjung duduk bersama untuk mematenkan kesepakatan. Hingga akhirnya Juventus memilih untuk menyerah, hingga dipastikan bahwa musim ini adalah jadi ujung kebersamaan Dybala dan Si Nyonya Tua.

Melihat situasi ini, eks Juventus Paulo Di Canio angkat bicara. Menurut sosok yang juga pernah bermain untuk Lazio dan West Ham United itu, nilai yang diinginkan Dybala sudah terlampau tinggi berkaca dengan menit bermain dan kontribusi darinya.

Di Canio sepakat jika Juventus melakukan revisi pada nilai kontrak Dybala, dan menganggap Dybala adalah 'bayi cengeng' jika masih saja menuntut nilai tinggi pada situasinya saat ini.

"Dia tidak bisa hidup untuk apa yang telah dia lakukan di masa lalu. Saya berbicara sebagai pengamat dan bukan sebagai pelatih Juventus," ucap Di Canio, dilansir Tuttosports.


"Sebagai pengamat saya mengatakan 'Arrivabene [direksi Juventus], memperpanjang dia selama lima tahun untuk 20 juta', saya tidak peduli. Saya akan menggosok mata saya karena nominal tersebut, bahkan jika dia hanya bisa bermain dua pertandingan.. Sebagai seorang pelatih, bagaimanapun, saya tidak dapat memiliki kapten yang hanya bermain 12-14 pertandingan setahun, secara matematika itu tak rasional. dia bisa menjadi pemimpin teknis, tetapi saya tidak bisa memiliki seseorang yang rapuh secara emosional."


"Jika semuanya berjalan dengan baik, dia akan bermain bagus. Namun jika berjalan buruk, saya hampir mendefinisikannya sebagai 'bayi cengeng'," ujar sosok yang membela Juventus pada 1990 hingga 1993 itu.

Banyak yang menyebut bahwa Dybala ragu untuk memperpanjang masa kerjanya di Turin karena sudah ada sosok Dusan Vlahovic. Dybala bukan lagi jadi pemain integral Juventus, apalagi musim ini sudah kalah kontribusi dari Vlahovic.

Ke mana Paulo Dybala akan berlabuh?

Untuk Paulo Dybala, dirinya seakan punya banyak pilihan jika memang tak lagi berjodoh dengan Juventus. Liverpool sempat dikaitkan siap menampung Dybala untuk bursa transfer musim panas nanti, bahkan Tottenham Hotspur dikabarkan ikut melirik Dybala.

Duo Milan, yakni Inter Milan dan AC Milan, juga bisa jadi klub yang menggaet Dybala. Inter lebih dijagokan untuk bisa merenggut hati Dybala. Namun misi klub Italia tidak mudah, Dybala juga punya peluang mencari tantangan di Spanyol, dengan Barcelona sempat disebut memantau situasi Dybala.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0