OLEH DIMAS PANJI SETYADI
Leicester City berpisah dengan sang manajer Craig Shakespeare setelah hanya mampu meraih satu kemenangan dalam delapan laga pertama di ajang Liga Primer Inggris musim ini.
Shakespeare menangani tim utama Leicester sejak Ferburari, ia menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat setelah mampu membawa klub juara. Ia kemudian berhasil mengalahkan Liverpool 3-1 di laga pertamanya sebelum membawa The Foxes menyingkirkan Sevilla sehingga berhasil menembus perempat-final.
Tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi pada awal masa jabatannya membuat Shakespeare berhasil mempertahankan posisinya sebagai manajer interim hingga akhir musim.
Dia sukses membawa Leicester menjauh dari zona degradasi dan karena itu ia kemudian resmi ditunjuk sebagai manajer permanen pada Juni lalu dengan kontrak berdurasi tiga tahun.
Akan tetapi kini Leicester menjalani awal musim yang buruk. Hasil imbang 1-1 kontra West Bromwich, Senin (16/10), membuat mereka hanya mampu meraih enam poin dari delapan laga dan menempati urutan ketiga dari bawah di klasemen.
Petinggi klub Aiyawatt Srivaddhanaprabha berterima kasih kepada kontribusi Shakespeare dan menyatakan para petinggi harus melakukan sesuatu.
"Janji awal kami di bawah manajemen Craig belum terbukti secara konsisten dalam beberapa bulan dan para petinggi merasakan itu, sayangnya, perubahan perlu dilakukan untuk tetap membawa klub maju - konsisten dengan harapan jangka panjang para suporter, petinggi dan pemilik klub kami," ujar Srivaddhanaprabha seperti dikutip dari pernyataan resmi di situs resmi Leicester.
"Craig telah dan akan tetap menjadi figur yang sangat populer dan dihormati di Leicester City dan akan disambut kembali dengan baik di King Power Stadium pada masa depan, baik secara profesional dan maupun kawan klub ini."
Asisten manajer Michael Appleton akan menangani tim untuk laga tandang ke markas Swansea City di ajang Liga Primer, Sabtu (21/10).
Goal
