Ben Davies Liverpool 2021Getty

Rekrutan Liverpool Paling Aneh? Ben Davies Pergi Tanpa Bermain Semenit Pun

Selamat tinggal, kepada salah satu perekrutan paling aneh dalam sejarah Liverpool. Fans The Reds tak pernah benar-benar sempat mengenal Ben Davies, yang pekan ini resmi ditranser ke Rangers. Pemain 26 tahun itu meninggalkan Anfield setelah 17 bulan, tanpa bermain satu menit kompetitif pun buat raksasa Liga Primer Inggris tersebut.

Liverpool bakal merasa mendapatkan kesepakatan yang bagus, dengan Rangers membayar £3 juta untuknya, plus £1 juta dalam bentuk bonus andai klausul terkait jumlah penampilan terpenuhi.

Angka ini berarti The Reds mendapatkan cuan, usai memboyong Davies dengan harga £500.000 dari Preston pada Januari 2021, meski sebagian dari biaya yang dibayarkan Rangers adalah jatah bekas klub Davies karena terdapat klausul sell-on di transfer antara Liverpool dan Preston.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Buat Davies, nampaknya ini juga menjadi transfer yang positif: awal yang baru dan kesempatan untuk melupakan sebuah periode yang aneh.

Dia bergabung dengan klub yang apik – finalis Liga Europa! – dengan fanbase yang besar, dan seharusnya bisa bersaing mendapatkan trofi selama di sana.

Seperti yang dipahami GOAL, Rangers mengalahkan berbagai kompetitor untuk mendaratkan Davies. Middlesbrough khususnya, sementara Blackburn dipahami berusaha cukup keras.

Stoke dan Burnley juga mendekat dengan proposal peminjaman, tetapi pada akhirnya tak ada yang mampu menyamai pesona Rangers, yang direktur olahraganya, Ross Wilson, bernegosiasi langsung dengan rekan seprofesinya di Liverpool, Julian Ward, dalam sebuah pertemuan tatap muka di Blackpool.

Dan begitulah akhir kisah Davies. "Karier" Liverpool-nya cuma menghasilkan dua penampilan pramusim sebagai pemain pengganti – total cuma 40 menit – di musim panas yang lalu.

Dia duduk di bangku cadangan delapan kali selama musim 2020/21, tetapi tak pernah tampil di laga kompetitif dalam balutan merah khas Liverpool. Jelas bukan "kisah menakjubkan" yang dibicarakan Jurgen Klopp ketika merekrutnya.

Tapi harus dikatakan, bahwa Liverpool merekrut Davies karena perlu.

Seperti kata Klopp: "Jelas ya, bahwa di jendela transfer yang normal, tanpa ada masalah, kami tak akan melirik ke Preston [untuk melihat] apakah ada pemain buat kami. Kecil kemungkinannya."

Tetapi saat itu Liverpool terhimpit situasi luar biasa, di mana semua bek sentral mereka, termasuk gelandang yang terpaksa jadi bek sentral darurat, mengalami cedera.

Mereka butuh personil baru, segera. Sehingga hadirlah Davies dan Ozan Kabak, yang didatangkan di 24 jam terakhir bursa transfer musim dingin 2021.

Sampai saat itu, karier Davies cuma dihabiskan di kasta bawah, 150 laga buat Preson dan dipinjamkan ke tim-tim seperti York, Tranmere, Southport, Newport, dan Fleetwood.

Dia dihormati sebagai seorang bek sentral sisi kiri yang solid, dengan temperamen yang solid pula. Tetapi bahkan Preston sendiri ikutan kaget ketika Liverpool bilang tertarik.

Saat itu, Davies diharapkan meneken pra-kontrak dengan Celtic, setelah proposal transfer ke Bournemouth gagal terwujud di awal bursa. Tapi nyatanya, pada 1 Februari 2021, dia bicara soal "kesempatan luar biasa" di Anfield.

Sementara itu Klopp bicara soal "potensi" bek barunya, dan bagaimana keserbabisaan serta kemampuan mengumpannya membuat Davies menjadi opsi yang "sangat menarik".

"Kami 100 persen percaya pada perkembangan," imbuh bos The Reds itu. "Ini semua soal Ben dan saya untuk memastikan kisah ini akan menjadi hebat."

Davies duduk di bangku cadangan beberapa hari kemudian ketika Brighton menghajar mereka di Anfield – Jordan Henderson duet bareng Nat Phillips di posisi bek tengah – tetapi proses adaptasinya berat dan sulit.

Dia mengalami masalah hamstring yang diyakini Liverpool adalah buntut dari meningkatnya intensitas latihan, dan setelah itu gagal menggeser Phillips, Kabak, dan Rhys Williams – yang ironisnya, sebagai seorang fan Preston, menganggap Davies sebagai salah satu inspirasinya – dari starting XI Klopp.

Dia bahkan tak masuk bangku cadangan ketika Liverpool mengakhiri Liga Primer Inggris musim itu dengan lima kemenangan dan sekali imbang, finis ketiga dan lolos ke Liga Champions musim berikutnya.

Williams dan Phillips jadi pahlawan yang tak diduga, dengan Klopp menyebut "masalah otot" sebagai alasan dari absennya Davies.

Musim panas 2021, Davies tampil 30 menit dalam laga pramusim kontra klub divisi kedua Austria, Wacker Innsbruck di Salzburg.

Lalu beberapa pekan kemudian, dia tampil 10 menit sebagai pemain pengganti di Anfield dalam sebuah laga persahabatan kontra Osasuna, di mana dia menggantikan bek anyar Ibrahima Konate.

Sepekan kemudian, dia dipinjamkan, ke Sheffield United selama semusim. Transfer yang sempurna, kata narasumber klub, dengan Davies sangat mungkin cocok di skema tiga bek The Blades.

Ben Davies Sheffield United 2021-22 GFXGetty/GOAL

Liverpool balik modal dari biaya peminjaman, dan bisa mendapatkan £500.000 tambahan jika Sheffield United promosi ke Liga Primer Inggris.

Namun itu buyar di saat terakhir, kalah adu penalti melawan Nottingham Forest di semi-final play-off. Davies bahkan tidak tampil di laga-laga itu, usai digeser Jack Robinson, seorang jebolan akademi Liverpool, tapi Davies mengakhiri musim tersebut dengan bermain 23 kali di Bramall Lane.

Dia salah satu pemain pertama yang mengikuti agenda pramusim di Kirkby awal bulan ini, tapi tak termasuk ke dalam skuad Liverpool yang berisikan 37 pemain untuk dua laga tur Thailand dan Singapura.

Dengan Phillips dan Williams masih di Liverpool, serta Sepp van den Berg kembali dari masa peminjamannya di Preston, Davies tahu betul dia sudah kehabisan waktu.

Dia pergi diiringi doa terbaik The Reds, dengan dipandang sebagai sosok pekerja keras yang populer, profesional teladan yang tak bisa menyulap kesempatan seumur hidupnya di Anfield menjadi sesuatu yang panjang umur.

Tak perlu malu, mengingat tingginya level Liverpool beberapa tahun belakangan. Davies mengikuti jejak pemain-pemain seperti Steven Caulker, Kevin Stewart, Rickie Lambert, Tiago Ilori, Dominic Solanke, Oussama Assaidi, dan Adam Bogdan ke dalam daftar perjudian murah yang gagal mendatangkan cuan (dalam hal impak buat tim utama, tentunya).

Tapi setidaknya, kebanyakan pemain di atas meraih sukses di tempat lain usai hengkang. Rangers bakal berharap Davies bisa melewati hal yang sama.

Iklan