OLEH TEGAR PARAMARTHA Ikuti di twitter
Status kompetisi terbaik dunia sering disematkan pada Liga Primer Inggris, karena banyaknya pemain dan juga pelatih kaliber dunia yang bersaing untuk memperebutkan supremasi tertinggi di sana. Musim 2016/17 juga tidak lepas dari drama dan atraksi gol-gol, namun semuanya telah tuntas setelah klub-klub memainkan pekan pamungkas secara bersamaan pekan lalu. Goal menyajikan rekapitulasi kompetisi tahun ini untuk Anda:
Goal| JUARA |
Di bawah komando Antonio Conte, Chelsea yang musim lalu terpuruk kembali bangkit menggapai prestasi tertinggi tahun ini. Masuknya N'Golo Kante memberi kekuatan besar di lini tengah Chelsea, sehingga Eden Hazard dan Diego Costa kembali ke performa terbaik untuk menyumbang kontribusi krusial.
Sempat agak terseok di awal musim dengan gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan (ditahan Swansea dan dibekuk Liverpool dan Arsenal), Chelsea mulai menunjukkan karakter dan mental juara saat Conte mengubah skema menjadi 3-4-3.
Chelsea terus melaju kencang dan hanya bisa ditempel ketat oleh Tottenham Hotspur. The Blues akhirnya sukses menyegel titel saat menumbangkan tuan rumah West Bromwich Albion pada pekan ke-36, mengoleksi 87 poin unggul tujuh angka atas Spurs dengan menyisakan dua pertandingan.
Bahkan, musim ini Chelsea mencetak rekor baru setelah mencatatkan 30 kemenangan. Angka itu menjadi yang terbaik yang pernah digapai oleh klub, melewati rekor sebelumnya (29 kemenangan) pada 2004/05 dan 2005/06.
Di Piala domestik, Manchester United menyabet dua trofi - Community Shield dan Piala Liga - sementara Piala FA diangkat oleh Arsenal untuk menjadi klub yang paling banyak menjadi juara di turnamen tersebut.
| LIGA CHAMPIONS |
Persaingan empat besar untuk tiket Liga Champions sangat ketat, Chelsea sebagai juara liga dan Tottenham sebagai runner-up tidak tergoyahkan untuk terbang ke ajang paling prestisius di Eropa musim depan. Namun, posisi ketiga dan ke-empat menjadi rebutan Manchester City , Liverpool , Arsenal dan Manchester United .
Dua nama pertama akhirnya berhak mendapat tiket sebagai pengisi posisi empat besar liga, dengan The Reds harus menjalani kualifikasi terlebih dahulu.
Sementara, Man United yang terlempar dari empat besar berhasil 'memaksa' masuk ke UCL musim depan melalui jalur sebagai juara Liga Europa. Skuat asuhan Jose Mourinho menumbangkan Ajax Amsterdam di final untuk menjaga kehormatan Setan Merah musim ini.
| LIGA EUROPA |
Catatan menyedihkan tahun ini terukir setelah Arsenal harus gagal ke UCL untuk pertama kali dalam 19 tahun terakhir. Hanya mampu menduduki posisi kelima membuat skuat asuhan Arsene Wenger harus bertarung di ajang Liga Europa musim depan.
The Gunners akan ditemani oleh Everton , klub posisi tujuh yang menggantikan Man United, tetapi mereka harus menjalani kualifikasi terlebih dahulu sebelum masuk ke babak utama.
| DEGRADASI |
Pil pahit turun kasta tahun ini harus dirasakan oleh Hull City , Middlesbrough dan Sunderland . Dari ketiga klub, The Tigers yang harus merasa paling kecewa.
Hull sempat memberi kejutan dengan menaklukkan juara bertahan Leicester City di awal musim untuk menempati posisi puncak, tetapi performa yang terus menurun membuat mereka terjerembab di zona merah. Catatan unik membuat mereka menjadi klub ketiga dalam era EPL yang pernah mencicipi posisi teratas namun akhirnya terdegradasi di musim yang sama, setelah Charlton Athletic (1998/99) dan Bolton Wanderers (2011/12)
Sementara, Sunderland jauh lebih naas. The Black Cats menghabiskan 189 hari sebagai tim juru kunci di EPL musim ini, dengan 110 di antaranya terjadi secara beruntun sejak 1 Februari hingga akhir musim. Itu berarti Jermain Defoe dan kawan-kawan merasakan panasnya posisi terbawah selama 67 persen periode musim ini. Selain itu, Sunderland kini sudah tiga kali menyandang status juru kunci di era EPL (2002/03, 2005/05 dan 2016/17), itu menyamai rekor yang dipegang oleh Nottingham Forest (1992/93, 1996/97 dan 1998/99).
| PROMOSI |
Hanya satu musim Newcastle United berkutat di divisi Championship, The Magpies kembali ke kasta tertinggi dengan kepala tegak setelah menyabet gelar juara di kasta kedua liga Inggris. Skuat asuhan Rafael Benitez memuncaki klasemen berkat performa gemilang di tiga pekan terakhir, di mana mereka menyapu bersih pertandingan.
The Toons ditemani oleh Brighton & Hove Albion - yang bersaing dalam gelar juara - dan Huddersfield Town yang secara mengejutkan mampu mengatasi perlawanan Sheffield Wednesday dan Reading dalam babak play-off.
| TOP SKOR |
GettyHarry Kane mempertahankan status raja gol di Liga Primer Inggris dengan koleksi 29 gol. Catatan itu sangat luar biasa, mengingat pemain berusia 23 tahun tersebut sempat mengalami cidera yang memaksanya absen membela Tottenham selama beberapa pekan.
Terpaut dua gol dari striker buas Everton, Romelu Lukaku, saat kompetisi menyisakan dua partai. Kane tampil edan , ia membungkus empat gol ke gawang Leicester City sebelum menutup musim dengan hat-trick ke gawang Hull City. Tambahan tujuh golnya memastikan ia melewati peroleh Lukaku yang hanya menambah sebiji gol di periode yang sama.
Keberhasilannya mempertahankan status top skor, membuatnya menyamai rekor striker-striker top EPL, yaitu Alan Shearer, Michael Owen, Thierry Henry dan Robin van Persie.
