Alexander Isak Real SociedadGetty Images

Dilepas Borussia Dortmund, Alexander Isak Jadi Zlatan Ibrahimovic Baru

Wajah Alexander Isak sekarang mudah ditemukan di t-shirt. Mug. Bahkan bantal. Tidak seperti petir, pemain ini bisa menyambar dua kali dalam sepekan yang melahirkan kemenangan besar untuk Real Sociedad dan kegemparan di San Sebastian. 

Toko resmi klub sekarang dengan bangga memajang merchandise Isak seiring dengan kegemilangan bomber asal Swedia tersebut yang berhasil mencetak brace ke gawang Real Madrid untuk mengantarkan La Real ke semi-final Copa del Rey. Tidak lama kemudian, dia menundukkan Athletic Club di derbi Basque. 

Isak, 20 tahun, musim ini punya koleksi delapan gol dari enam pertandingan terakhir dan total 14 dari 11 starter untuk Real Sociedad. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Isak mulai karier bersama klub lokal AIK di Solna, Stokholm sebagai bocah berusia enam tahun, dan sepuluh tahun kemudian tepatnya pada Februari 2016 dia melakukan debut tim utama. Pada bulan April di tahun yang sama, dia menjadi pencetak gol termuda klub di Allsvenskan. Isak mencetak dua gol di hari ulang tahun ke-17 untuk membenamkan rival timnya Djurgardens IF. 

"Dia punya bakat besar, potensinya luar biasa," ujar rekan satu tim Chinedu Obasi yang membandingkan Isak pada ikon besar sepakbola. "Dia bisa menjadi Zlatan Ibrahimovic yang baru."

Setahun kemudian Isak berkostum Borussia Dortmund yang menjadikannya pemain termahal dari sepakbola kasta tertingi Swedia seharga €9 juta. 

Isak menolak ajakan dari Real Madrid, sebuah keputusan yang bijak mengingat sulitnya pemain muda menembus skuad utama di Santiago Bernabeu, tetapi begitu juga kejadiannya bersama Dortmund. Dia dipinjamkan ke Willem II. 

Seperti halnya Ibrahimovic di Ajax, Isak berkembang pesat di Eredivisie. Dia mencetak 14 gol dalam 18 pertandingan tetapi catatan ini gagal meyakinkan Dortmund untuk mempertahankannya. 

Tim Jerman itu kemudian melepas Isak ke Real Sociedad pada musim panas 2019 seharga €6,5 juta meski mereka juga memasukkan klausul buy-back senilai €30 juta. 

Mengingat performa sensasional Isak, Dortmund mungkin akan mengaktifkan klausul pada musim panas mendatang tetapi belum ada indikasi Isak bersedia ke Jerman apalagi publik San Sebastian begitu mencintainya. 

Klub-klub peminat lain harus menyiapkan dana minimal €70 juta untuk mendapatkannya tetapi nilai klausul bebas transfer itu bisa meroket jika Sociedad memberinya kontrak baru. 

Tembakan dari Isak yang membuat Alphonse Areola membuat kesalahan hingga gol pembuka Martin Odegaard tercipta. Kemudian gol Isak dianulir tetapi sang striker mencetak brace di paruh kedua untuk menghadirkan kemenangan 4-3 di Bernabeu. 

Dimainkan dari bench oleh Imanol Alguacil lawan Athletic, Isak memberi dampak instan dengan mencongkel bola ke atas dan tembakannya nyaris berbuah gol. 

Beberapa menit kemudian dia membuat La Real unggul melalui assist untuk Portu. Setelah Inaki Williams menyamakan kedudukan, Isak mencetak gol penentu kemenangan tim. 

"Oeoeoeoe Isak, Isak,” terdengar loyalis La Real bernyanyi di tribun. Sederhana tetapi efektif.

Media Spanyol langsung memuji Isak - dengan cara kurang elok - menyebutnya 'the black Ibra', dan kemudian AS secara membingungkan menyebutnya 'Ibra Swedia'. Apapun sebutan yang disematkan, jurnalis Swedia Alexandra Jonson menyebut harus berhati-hati saat membandingkannya dengan Zlatan. 

"Perbandingan ini juga ada di Swedia. Ada sejumlah kemiripan. Cara Isak muncul begitu cepat sebagai remaja di liga Swedia - tidak ada yang seperti itu sejak Zlatan," ujar Jonson pada Goal. 

"Kemudian dia menjadi pemain pertama yang memecahkan rekor transfer Zlatan di liga Swedia ketika AIK menjualnya; sederhanannya Isak adalah bakat terbesar yang kami miliki sejak Zlatan."

"Tetapi secara pribadi saya menilai perbandingan dengan Zlatan harus diakhiri. Membandingkannya ke Zlatan karena dia adalah orang Swedia seperti pemalas."

"Ada sejumlah kemiripan tetapi saya meyakini Isak berbeda dari Zlatan apalagi di sisi kepribadian."

"Tetapi saya pikir perbandingan itu sama sekali tidak mempengaruhi Isak. Dia begitu rendah hati, tenang dan hal-hal seperti itu bukan hal yang baru baginya."

"Saya berbincang dengannya di Bernabeu dan bertanya bagaimana cara menghadapi sorotan. Anak ini baru berusia 20 dan dia mengangkat bahu sambil berkata 'saya sudah terbiasa, itu normal', dia sama sekali tidak merasa terganggung."

Seperti Ibrahimovic, Isak punya kemampuan mencetak gol spektakuler yang dilengkapi oleh kualitas teknik di atas rata-rata. Isak punya kemampuan menggiring bola, bergerak lebih cepat dari bek dan dengan dingin menuntaskan serangan. 

Pertandingan besar juga tidak membuatnya gentar seperti yang kita lihat pekan lalu dan sebelumnya dia juga pernah membobol gawang Barcelona. 

"Performa Isak dahsyat," kata mantan striker Malmo dan Swedia Daniel Nannskog. "Dia sekarang ada di titik menjadi penyerang utama La Real."

Andai Willian Jose pergi ke Tottenham pada Januari lalu atau bisa dirayu untuk melangkahkan kaki ke Camp Nou sebagai pengganti darurat Ousmane Dembele, Isak jelas bisa jadi pengganti. Sejujurna, dia sekarang sudah memimpin di lini depan. 

"Swedia sedang bergembira. Hal-hal seperti ini yang memang dinanti dari Isak. Kami tahu harus bersabar menanti kegemilangannya tetapi tidak secepat ini," imbuh Jonson. 

"Semua orang yang pernah melihat Isak bermain, pasti tahu betapa besar bakat yang dimilikinya. Saya pikir orang-orang tidak akan terkejut tetapi mereka pasti kaget dengan kiprahnya saat ini. Kita sedang melihat sejarah sepakbola Swedia dan saya pikir kami tidak akan pernah puas."

"Beberapa waltu lalu salah satu media terbesar Swedia menyodorkan pertanyaan: 'Siapa striker terbaik Swedia sekarang?' Isak dengan telak mengalahkan Zlatan."

"Sesuatu yang spesial sedang dalam proses dan saya pikir semua orang sudah mengetahui itu."

Iklan