Rayan Cherki NxGnGoal

Rayan Cherki: Sensasi Lyon Berusia 17 Tahun Jadi Pusat Perhatian Di Eropa

Prancis terkenal tidak pernah kekurangan akan bakat-bakat muda yang bermunculan dan itu terus berlangsung hingga saat ini.

Kali ini ada remaja berusia 17 tahun, Rayan Cherki.

Terakhir ada poin pembahasan mengenai pemain muda di Ligue 1, yakni ketika fokus membicarakan Kyluan Mbappe. Soal Cherki, Lyon tampaknya telah menemukan bakat luar biasa yang bisa membuat mereka bersaing dengan talenta Paris Saint-Germain itu untuk perebutan gelar juara.

Lahir pada Agustus 2003 di Pusignan - pinggiran timur Lyon - bakatnya terpantau saat berusia tujuh tahun ketika bermain ntuk AS Saint-Priest; klub yang sama di mana mantan kapten Lyon, Nabil Fekir mengambil langkah pertamanya dalam sepakbola.

Mendaftar ke akademi Lyon, ia menembus berbagai sisi kelompok usia, mengalahkan anak-anak sepantarannya secara rutin.

Kasus osteochondritis lutut - suatu kondisi yang dapat terjadi pada atlet remaja yang agak menghambat pertumbuhan mereka - membuat Cherki kehilangan hampir satu tahun aksi pada usia 13 tahun, namun begitu kembali ke lapangan, tak butuh waktu lama baginya untuk kembali membuat banyak orang terkesan.

Pada September 2018, ia menjadi pemain termuda yang mencetak gol di UEFA Youth League pada usia yang baru 15 tahun dan 33 hari saat Lyon menang 4-2 atas Manchester City, meski pun rekor itu kemudian dipecahkan oleh fenomena bocah 14 tahun milik Borussia Dortmund, Youssoufa Moukoko.

Dua bulan kemudian, ia mencetak hat-trick dalam kurun waktu lima menit untuk Lyon U-17 lawan Auxerre, meski sebenarnya usianya dua tahun lebih muda dari rekan-rekan setimnya.

Akademi Lyon selalu kaya akan talenta - Karim Benzema, Alexandre Lacazette, Hatem Ben Arfa dan Fekir semuanya berasal dari jajaran mereka - tetapi hanya sedikit yang memiliki pengaruh yang cukup seperti Cherki pada usianya.

"Ia adalah pemain muda yang mampu melakukan kreasi sepanjang waktu. Ia membuat hal-hal yang tidak terduga dan memikat perhatian semua orang: rekan satu tim, pelatih, lawan, penggemar," kata Jean-Baptiste Gregoire, yang telah melatih Cherki selama di akademi Lyon, dalam sebuah wawancara.

"Tapi yang paling mengesankan saya adalah hasratnya pada sepakbola, tekadnya dan fokusnya untuk mencapai level tertinggi secepat mungkin."

Rayan Cherki Lyon GFXGetty/Goal

*Statistik November 2019

Langkah penting berikutnya bagi Cherki adalah melakoni debut tim senior usai bersinar di level junior dan itu terjadi pada 19 Oktober saat ia masuk dari bangku cadangan pada menit ke-83 ketika tim menemui jalan buntu dengan mencapai skor imbang 0-0 melawan Dijon.

Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas memberikan tepuk tangan meriah di Groupama Stadium untuk Cherki karena penampilannya sebagai pemain pengganti yang terbukti apik dalam debut Rudi Garcia sebagai pelatih menyusul pemecatan Sylvinho.

"Tidak ada tekanan untuk memainkan pemain muda. Saya sendiri yang menentukan pilihan," tegas Garcia ketika ditanya apakah keputusannya memberi debut bagi Cherki adalah cara untuk menarik simpati fans yang mempertanyakan pengangkatannya sebagai pelatih.

"Kompleks latihan Lyon berkualitas tinggi dan memiliki banyak pemain muda. Cherki mungkin adalah yang menonjol di akademi, ia mendapatkan debutnya karena ia memang penuh talenta."

"Kami akan memperhatikannya sedikit demi sedikit, namun jika seorang pemain muda bisa membawa dampak bagi tim ini, saya tidak akan memalingkan wajah saya."

Garcia memang menepati kata-katanya dengan memasukkan Cherki selama 33 menit dalam pertandingan krusial timnya melawan Marseille, dan sejak itu jelas sang remaja mulai memiliki potensi besar menjadi bagian dari tim utama.

Rayan Cherki Lyon 2019-20

Namun, di mana posisi bermain yang cocok untuknya, tetap menjadi misteri.

Nyaman di lini serang serta di belakang striker sentral sebagai pemain nomor 10, Cherki belum memiliki posisi yang permanen, dan tahap perkembangan selanjutnya kemungkinan akan membuatnya mulai mengambil satu peran tertentu di lapangan daripada mendominasi semua area seperti yang dilakukannya saat masih belia.

Rekor mencetak golnya menunjukkan bahwa ia harus ditempatkan sebisa mungkin di depan, namun ia sama efektifnya dalam urusan menciptakan peluang.

Dideskripsikan oleh mantan pelatih Lyon Bruno Genesio sebagai "alien" yang sebanding dengan Ben Arfa dalam kemampuannya untuk mengubah permainan dalam sekejap mata, terdapat keyakinan di dalam tim Lyon bahwa Cherki memiliki bakat untuk menyamai jejak sukses dari para mantan lulusan akademi seperti Benzema.

Yang mengejutkan, klub Benzema saat ini, Real Madrid, bukanlah satu-satunya klub raksasa Eropa yang dikaitkan dengan rumor transfer Cherki, melainkan ada banyak yang meminatinya.

Manchester United, Barcelona, Juventus, Bayern Munich dan Ajax semuanya dilaporkan telah memantau perkembangan Cherki, meski pun akhirnya Lyon bergerak cepat untuk mengikatnya dengan kontrak profesional hingga akhir musim 2021/22.

Jika Cherki melanjutkan kegemilangannya, ia pasti akan mengikuti langkah Benzema meninggalkan Lyon. Yang terpenting adalah asalkan ia konsisten menjadi bagian dari skuad utama Lyon.

Jika demikian, maka ia mungkin akan menjadi superstar sepakbola Prancis berikutnya.

Iklan