"Rasmus Hojlund Talenta Luar Biasa" - Erik Ten Hag Tidak Menyesal Gagal Rekrut Harry Kane Ke Manchester United

Manajer Manchester United Erik ten Hag menegaskan bahwa Rasmus Hojlund adalah “bakat besar” dan dia tidak menyesal gagal merekrut Harry Kane.

Kane awalnya jadi target utama United
Tapi sang striker akhirnya bergabung dengan Bayern
Setan Merah putuskan rekrut Hojlund

APA YANG TERJADI? Harry Kane banyak dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester United sejak musim panas tahun lalu, tapi dia akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan Bayern Munich musim panas ini dengan biaya €100 juta (£86 juta/$110 juta) dan Setan Merah akhirnya mengalihkan target mereka ke Rasmus Hojlund. Sebelum Erik ten Hag menghadapi Kane di Liga Champions, dia ditanya apakah dia menyesal tidak mendapatkan target utamanya.

APA YANG DIKATAKAN: "Tidak," jawab Ten Hag ketika ditanya oleh salah satu wartawan. "Saya rasa kami sudah mendiskusikannya. Saya rasa kami tidak perlu mengulangi hal ini. Kami senang dengan Rasmus. Di pertandingan pertama, dia cedera. Dia bermain melawan Arsenal, dia menjadi starter [vs Brighton], dan sekarang kami harus mengintegrasikannya ke dalam tim. Anda bisa melihat dia adalah talenta besar."

GAMBARAN BESAR: Ahli taktik asal Belanda tersebut juga mengungkapkan bahwa dia mengobrol dengan Marcus Rashford agar dia bisa terhubung lebih baik dengan Hojlund setelah ia dituding bersalah karena tidak mengoper bola ke Hojlund pada beberapa kesempatan saat Setan Merah kalah 3-1 dari Brighton.

"Ya, tentu saja," tambahnya. "Bagaimana keduanya bisa mendapatkan keuntungan satu sama lain? Namun mereka harus saling mengenal dan proses itu baru saja dimulai. Tetapi pada saat yang sama, kami membutuhkan hasil. Itu harus berjalan beriringan. Kami belajar dari setiap latihan dan setiap pertandingan dan kami melakukan refleksi. Tentu saja, kami membutuhkan itu sebagai staf pelatih, tetapi kami telah melihat Rasmus dan Rashy bersama-sama, mereka berbicara tentang bagaimana mereka dapat memperoleh manfaat dari satu sama lain. Anda dapat melihat diskusi dan interaksi yang terjadi di lapangan, Anda dapat melihat adanya koneksi dan mereka akan melakukan hal itu di sana."

DALAM FOTO:

Bundesliga